Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggunakan Pemutih Gigi Terlalu Sering Justru Merusak Gigi

Kompas.com - 19/05/2016, 20:17 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Peroksida merupakan bahan utama di sebagian besar produk pemutih gigi rumahan. Umumnya, produk tersebut dianggap aman dan bekerja dengan membentuk gelembung pada enamel gigi yang mampu mengangkat noda gigi.

Produsen mengatakan, efek samping yang paling umum terjadi dari pemakaian yang sering ialah sensitivitas gigi, namun para ahli memiliki pendapat yang berbeda ketika Anda memutuskan untuk memutihkan gigi Anda di rumah.

"Konsumen memiliki akses untuk mendapatkan produk pemutih gigi. Sayangnya, beberapa produk justru dapat merusak gigi Anda," kata Dr. Gerry Curatola dari Rejuvenation Dentistry di New York City.

"Beberapa dari produk tersebut menggunakan konsentrasi pemutih terlalu tinggi yang umumnya berbentuk hidrogen peroksida."

Selain itu, beberapa produk pemutih gigi mengandung asam yang bisa menyebabkan kerusakan, yaitu kerusakan pada jaringan lunak di mulut seperti gusi, lidah atau tenggorokan.

Ketika sering digunakan, lanjut Curatola, produk ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada mineralisasi dan enamel gigi Anda. Jadi, jika Anda melihat warna biru neon pada gigi, itu dapat menjadi pertanda over-whitening, Curatola mencatat.

Pemutih gigi bisa membuat orang-orang kecanduan, sehingga terus-menerus melakukan pemutihan gigi dengan produk pemutih gigi rumahan, seperti pemutih dalam bentuk pasta gigi, obat kumur, atau jenis pemutih gigi lainnya. Padahal, rutinitas ini bisa membuat gigi menjadi rusak.

"Anda hanya boleh memutihkan gigi Anda dalam waktu singkat dan itu harus dilakukan tidak lebih dari 2 bulan sekali," kata Curatola.

"Sehingga, saya benar-benar merekomendasikan untuk melakukan konsultasi dengan dokter gigi secara langsung, atau melakukan proses ini di bawah pengawasan dokter gigi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com