Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Riwayat Keluarga Berisiko Penyakit Jantung di Usia Muda

Kompas.com - 22/05/2016, 12:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit jantung koroner bukan hanya penyakit pada orangtua. Mereka di usia muda pun berisiko terkena penyakit jantung.

Konsultan kardiovaskukar dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dr. Eka Ginanjar, SpPD menceritakan, pernah mendapati pasien jantung koroner berusia 28 tahun. Pria tersebut sebelumnya aktif bermain futsal tiga kali seminggu.

Namun, sebulan kemudian ia tak lagi kuat mengikuti permainan futsal dan sering merasa kelelahan. Saat menjalani tes treadmill, pria muda tersebut positif memiliki masalah jantung. Ia pun memiliki kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolestrol tinggi, yaitu 180 mg/dl dan trigliserida atau lemak dalam darah mencapai 400 mg/dl.

"Setelah diperiksa, ternyata sudah ada sumbatan di pembuluh darah. Akhirnya harus pasang cincin di pembuluh darah," kata Eka dalam talkshow Prodia "Berdenyut Sampai Usia Lanjut" di Jakarta, Sabtu (21/5/2016).

Eka mengungkapkan, pemuda tersebut ternyata memiliki beberapa keluarga dengan kadar kolesterol tinggi dan riwayat serangan jantung usia muda. "Pamannya meninggal usia 40 tahun karena serangan jantung," lanjut dokter yang akrab disapa EKG ini.

Perlu diingat juga, meski sudah rajin berolahraga, belum tentu terbebas dari penyakit jantung. Pola makan sehat juga perlu diperhatikan. Eka juga pernah menemukan pasien jantung berusia 18 tahun. Remaja tersebut ternyata juga memiliki faktor risiko riwayat keluarga.

Gejala serangan jantung yang khas antara lain, nyeri di dada menjalar hingga ke lengan, rasa sesak dan tercekik. Munculnya serangan jantung itu karena ada sumbatan di pembuluh darah jantung akibat adanya penumpukkan plak.

Jika sumbatan menghentikan aliran darah ke jantung, bisa terjadi serangan hingga kematian mendadak. Eka mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat.

Selain itu penting juga untuk rutin cek kesehatan sejak dini. Apalagi jika mereka memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, merokok, obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, dan tekanan darah tinggi. "Skrining itu penting, lebih murah daripada sakit," kata Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com