Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2016, 10:35 WIB

KOMPAS.com — Jangan lupa pemanasan sebelum berlari dan lakukan pendinginan sesudahnya. Anda pasti pernah mendengar nasihat ini. Namun, yakinkah Anda bahwa nasihat itu benar?

Ini jawaban dari Michele Olson, PhD, profesor ilmu olahraga di Auburn University Montgomery. Beliau juga membahas beberapa mitos dan fakta lain seputar olahraga lari.


Mitos: Harus selalu melakukan peregangan sebelum Anda berlari
Fakta: "Peregangan statis bukan cara optimal untuk pemanasan sebelum Anda berlari," kata Olson. Percaya atau tidak, Anda benar-benar bisa mengalami ketegangan otot dengan peregangan statis dan itu bahkan bisa memperlambat lari Anda. Sebaliknya, fokuslah pada mengasup oksigen untuk menghangatkan otot.

"Mulailah dengan berjalan biasa lalu berjalan cepat, ayunkan lengan Anda, angkat bahu. Perlahan-lahan denyut jantung akan meningkat. Lakukan selama sekitar 10 menit sebelum Anda berlari."

Namun, Olson mengingatkan, hal ini bukan berarti boleh melewatkan peregangan sepenuhnya. Hanya pastikan untuk melakukannya setelah Anda melakukan pemanasan dengan berjalan seperti di atas, ketika otot-otot Anda sudah sangat hangat dan penuh oksigen dan nutrisi.


Mitos: Kram otot selalu disebabkan oleh terlalu sedikit kalium
Fakta: "Kram terutama disebabkan oleh salah satunya, kadar glukosa yang rendah atau kadar air dan natrium yang rendah," kata Olson.

Ketika bekerja sangat keras, Anda menggunakan glukosa lebih cepat dari waktu perjalanan glukosa ke otot dan ini menyebabkan pembentukan asam laktat terbentuk.

Cara terbaik untuk menyingkirkan kram disebabkan oleh kadar glukosa rendah adalah dengan istirahat 60-90 detik untuk membantu membersihkan tubuh Anda dari asam laktat dan memungkinkan glukosa untuk melakukan perjalanan ke otot-otot. Demikian kata Olson lagi.

Untuk mencegah kram disebabkan oleh keringat berlebihan, pastikan saja Anda cukup terhidrasi selama sesi berlari hingga selesai.


Mitos: Harus selalu melakukan pendinginan setelah berlari
Fakta: Apakah Anda pernah langsung ingin duduk mengatur napas setelah selesai sesi berlari, tetapi teman Anda menyarankan untuk melakukan pendinginan?

"Sebenarnya, tidak mengapa langsung duduk untuk mengatur napas setelah berlari," kata Olson.

Maksud dari pendinginan adalah meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk kembali ke kondisi normal, tetapi itu tidak wajib dilakukan. Pengaturan napas secara langsung akan mendinginkan tubuh. "Tubuh Anda didesain untuk kembali fungsinya kembali dalam keadaan istirahat.


Mitos: Untuk pelari, lebih fleksibel Anda maka lebih baik
Fakta: Sendi yang terlalu fleksibel memiliki stabilitas yang lebih rendah dan lebih rentan terhadap kondisi kelelahan. Perlu paduan kekuatan dan fleksibilitas yang seimbang untuk mencegah cedera.

Sendi yang stabil memiliki otot yang kuat di sekitarnya yang tidak memungkinkan sendi untuk bergerak ke dalam rentang yang berlebihan sehingga menyebabkan cedera tendon dan ligamen. Semakin stabil sendi Anda, semakin baik.

 

Mitos: Beerlari Saja Cukup untuk Mencegah Osteoporosis
Fakta: Berlari dan berjalan adalah cara terbaik untuk menguatkan tulang belakang dan pinggul, namun massa tulang yang rendah dapat terjadi pada bagian lain, ucap Olson. Berjalan hanya memberi beban tubuh bagian bawah.

Cara terbaik untuk mencegah osteoporosis adalah dengan melakukan latihan yang melatih seluruh tubuh Anda. Misalnya angkat beban, yoga dan pilates yang juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan Anda.

Pada kenyataannya, penyebab utama patah tulang pinggul adalah kurangnya keseimbangan tubuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com