Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Berasumsi, Bertanya Akan Menjaga Hubungan Tetap Sehat

Kompas.com - 29/05/2016, 12:08 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Cerita ini dimulai pada akhir hidup seseorang. Namanya Florence, wanita 94 tahun yang sakit parah. Meski sakit, pikiran Florence tetap tajam dan memorinya kuat.

Meskipun dia bilang dia mencoba untuk hidup tanpa penyesalan, dia mengatakan bahwa kekecewaan terbesarnya selalu berasal dari membuat asumsi: "Asumsi adalah racun sianida untuk sebuah hubungan. Bertanya, itulah kunci untuk kehidupan yang memuaskan. "

 

Bertanya
Tampaknya begitu sederhana: Anda mengajukkan pertanyaan dan menerima jawaban. Tapi, asumsi sering menjadi tembok penghalang suatu hal yang kita inginkan atau harapkan. Asumsi dapat mengakhiri hubungan, mengganggu komunikasi, dan menghambat pemahaman.

Dengan kesedihan, Florence mengingat hubungan romantis yang berakhir karena asumsi. Sebagai sekretaris eksekutif periklanan di New York, Florence menggambarkan hidupnya sebagai orang yang sangat makmur. Dia jatuh cinta pada seorang pemuda yang selalu membuat matanya berbinar-binar bahagia. Mata yang kemudian segera terisi dengan air mata.

"Dia menganggap aku tidak akan pernah pindah ke San Francisco di mana dia tinggal. Dia menganggap saya tidak akan menyerahkan karir saya. Tapi, dia tidak pernah meminta atau bertanya dan menghilang begitu saja.”

“Bertahun-tahun kemudian ketika saya melihatnya lagi, dia sudah menikah namun tidak bahagia. Kehidupannya nampak baik-baik saja untuk orang luar dan dia mengatakan kepada saya, bahwa ia menyesal karena hubungan kami tidak berhasil. Saya mengingatkannya bahwa dia tidak pernah bertanya. "

Tiga puluh tahun kemudian, Florence mengatakan dia belajar nilai bertanya dari hubungannya dengan kekasihnya tersebut.


Jika saja kita berhenti berasumsi dan mau bertanya, maka kita akan mendapatkan:

Hubungan yang lebih dalam
Kita semua mencari hal ini, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi kita. Membangun hubungan yang berarti dengan orang-orang di sekitar kita, memulihkan rasa percaya dan mengingatkan kita untuk memperhitungkan perasaan orang lain.

 

Pemahaman
Semua orang ingin dipahami. Berapa kali setiap hari kita mengatakan, "Kamu tidak mengerti saya"? Bertanya akan mendorong pemahaman dan memperdalam pemahaman kita terhadap orang lain dan diri sendiri.

 

Komunikasi dan kemampuan mendengarkan
Dalam dunia di mana teknologi komunikasi sudah maju, sulit untuk percaya bahwa hambatan komunikasi masih ada.

Kita sering membuat asumsi berdasarkan data yang tidak lengkap atau kurangnya bukti, yang dapat mengakibatkan kita salah arah dalam mengambil keputusan. Berapa banyak hubungan yang rusak akibat dari asumsi?

Keterampilan tantangan hidup. Perjuangan, kekecewaan, sakit hati, dan perasaan tidak nyaman seperti rasa bersalah dan malu adalah bagian dari perjalanan hidup. Bertanya dan bukan berasumsi adalah jantung hubungan yang lebih sehat.

Sesederhana nampaknya, bertanya sering kali sulit dilakukan karena jawabannya mungkin tidak seperti yang kita inginkan, tetapi bertanya tetap diperlukan untuk kehidupan lebih yang memuaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com