Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2016, 09:25 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkap, wanita empat kali lebih mungkin untuk terserang migrain ketimbang pria. Apa penyebab migrain dan mengapa migrain lebih mungkin menyerang wanita, para peneliti memang belum bisa memastikan.

Namun hasil dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini, membuat wanita perlu lebih waspada agar bisa mendapatkan pengobatan tepat.

Para peneliti mencoba mencari tahu tentang hubungan hormon dan migrain. Di mana, kasus migrain kerap ditemukan pada wanita menjelang hari haid, saat-saat perubahan hormon dalam tubuh terjadi.

Peneliti melibatkan 114 wanita yang mengeluhkan migrain dan 223 wanita yang tidak pernah merasakan migran.

Responden diminta mengisi buku harian tentang sakit kepala harian yang mereka alami. Mereka juga diminta untuk mengumpulkan data hormon dari sampel urine selama siklus menstruasi dalam satu tahun.

Peneliti menemukan, wanita yang kerap mengalami migrain mengalami lonjakan hormon estrogen lebih tinggi ketimbang wanita yang tidak menderita migrain. Sehingga, para peneliti menilai bahwa lonjakan hormon estrogen dinilai menjadi salah satu pemicu timbulnya migrain.

"Fluktuasi estrogen belum bisa dikatakan sebagai penyebab utama migrain, tapi sangat mungkin menjadi faktor pencetus," kata penulis studi Dr Nanette Santoro dari University of Colorado School of Medicine.

Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal The BMJ menemukan, wanita yang kerap mengalami migrain juga lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung seperti serangan jantung dan stroke, yang pada akhirnya bisa mengurangi harapan hidup.

Saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi migrain. Umumnya, sakit kepala migrain bisa dikurangi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri. Peneliti berharap, pemahaman yang lebih baik tentang apa saja yang dapat memicu migrain akan membuka jalan dalam menemukan “obat” tepat untuk migrain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+