Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2016, 20:36 WIB
Lily Turangan,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain tidak ada lagi karir dan pekerjaan rutin, kematian orang yang dicintai, kesendirian, masalah medis, juga dapat menyebabkan depresi di kalangan usia senior.

Depresi membuat orang tidak lagi dapat menikmati hidup seperti dulu. Hal ini juga berdampak pada energi Anda, pola tidur, nafsu makan, dan kesehatan fisik.

Namun, depresi bukan merupakan bagian tak terelakkan dari penuaan. Ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mengatasi gejalanya.

 

Tanda dan gejala depresi pada orang tua

Menyadari depresi di kalangan orang tua adalah langkah pertama yang bisa dilakukan oleh orang yang lebih muda, untuk menolong mereka. Inilah gejala depresi yang umum terjadi pada orang tua.

- Kesedihan
- Kelelahan
- Kehilangan minat pada hobi atau hiburan yang menyenangkan lainnya
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Penurunan berat badan atau kehilangan nafsu makan
- Gangguan tidur (sulit tidur atau sebaliknya terlalu banyak tidur)
- Kehilangan harga diri (khawatir menjadi beban, perasaan tidak berharga, membenci diri sendiri)
- Peningkatan penggunaan alkohol atau obat-obatan lain
- Fiksasi kematian; pikiran atau usaha bunuh diri

 

Depresi tanpa kesedihan

Biasanya, depresi dan kesedihan saling terkait erat. Namun, banyak orang tua yang depresi mengaku tidak merasa sedih sama sekali. Mereka mungkin mengeluh, bermotivasi rendah, kekurangan energi, atau mengalami masalah fisik seperti arthritis atau sakit kepala yang terus memburuk.

Orang tua sering menyangkal perasaan sedih atau depresi yang mereka alami. Berikut adalah petunjuk untuk mencaritahu kebenarannya. Orangtua yang depresi berat sering mengalami:

- Rasa nyeri yang tidak jelas sebabnya
- Putus asa atau tak berdaya
- Merasa sering cemas dan khawatir
- Mengalami masalah memori
- Kurangnya motivasi dan energi
- Gerakan melambat dan sering ngomel atau mengoceh
- Sifat lekas marah
- Kehilangan minat dalam bersosialisasi dan melakukan hobi
- Mengabaikan perawatan pribadi (melewatkan makan, lupa minum obat, mengabaikan kebersihan pribadi)

 

Mengatasi depresi pada orang tua

Depresi bukanlah tanda kelemahan atau cacat karakter. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, pada usia berapa pun, tidak peduli latar belakang atau prestasi seseorang sebelumnya. Orang yang lebih muda harus sadar, tak peduli usia 18 atau 60 atau 80, tak seorang pun harus hidup dengan keadaan depresi.

Orang muda, sering menganggap bahwa orang tua tak lagi bisa memelajari keterampilan baru, sakit-sakita sehingga dilarang melakukan banyak aktivitas. Terus terang saja, ini semua hanyalah mitos!

Bahkan, menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Diantini Ida Viatrie, S.Psi, M.Si, larangan beraktivitas dan bersosialisi bagi orang tua, justru bisa memicu depresi itu sendiri.

Karena itu, doronglah orang tua agar tetap punya kegiatan dan berkumpul bersama teman-temannya. Konkretnya, Anda bisa mencegah dan membantu mengatasi depresi orang tua Anda dengan mendorongnya melakukan:

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com