Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Kebiasaan Ini Sama Buruknya dengan Merokok!

Kompas.com - 19/06/2016, 15:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Anda tidak merokok dan hidup sehat. Harusnya, Anda merasa aman dengan itu. Tapi, jangan lega dulu. Pasalnya, ada beberapa hal yang mungkin ada di dalam keseharian Anda, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit yang sama dengan penyakit yang ditimbulkan oleh rokok. Apa sajakah hal-hal tersebut? Simak pembahasannya di bawah ini.

 

# 1: Duduk sepanjang hari.
Bahkan jika Anda berolahraga secara teratur, kebiasaan duduk untuk waktu yang lama, bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Menurut Alberta Health Services-Cancer Care di Kanada, gaya hidup tidak aktif terkait dengan hampir 160.000 kasus kanker payudara, kolon, prostat, dan kanker paru-paru setiap tahun.

Cara memerbaiki : Biasakan untuk mengambil waktu istirahat sejenak di kantor dan berjalan sebentar walaupun itu hanya membeli koran atau majalah, atau membacanya sambil berdiri.

Di rumah, tahan godaan untuk duduk bersantai di depan TV. Lebih baik berjalan-jalan singkat di sekitar rumah, atau beres-beres atau berlatih di gym.


# 2: Terlalu banyak makan daging dan keju.
Protein hewani mengandung banyak IGF-1, suatu hormon yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel kanker.

Sebuah studi dari University of Southern California yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism menyatakan bahwa orang-orang yang diet tinggi protein hewani selama usia pertengahan, empat kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker, dibandingkan orang dengan diet rendah protein hewani. Risiko ini setara dengan risiko yang ditimbukan akibat kecanduan rokok.

Cara memerbaiki: Ganti protein hewani dengan sumber protein nabati. Penelitian yang sama menemukan bahwa diet tinggi protein nabati seperti kacang-kacangan, yang memiliki tingkat protein setara dengan beberapa daging, tidak memicu peningkatan risiko kanker.


# 3: Memasak dengan gas alam.
Kompor gas menghasilkan karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan formaldehid setiap kali Anda memasak makanan. Ketiga kontaminan ini juga terdapat pada asap rokok.

Sebuah studi pada Desember 2013 yang diterbitkan oleh Environmental Health Perspectives menyatakan, bahwa kadar ketiga kontaminan itu, melebihi kadar yang diperbolehkan oleh para ahli kesehatan, jika Anda menggunakan kompor gas secara teratur.

Cara memerbaiki: Buka lubang ventilasi atau jendela saat menggunakan oven atau kompor gas. Ventilasi dapat mengurangi tingkat polutan oleh 60 sampai 90 persen.


# 4: Memasak dengan minyak yang salah.
Walau Anda menggunakan kompor listrik, Anda tidak kebal terhadap efek polusi dari kegiatan memasak.

Studi menunjukkan, bahwa memasak dengan minyak kedelai (biasanya hanya disebut "minyak sayur") melepaskan partikel, aldehida, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Semua senyawa ini juga terdapat dalam asap rokok dan terkait dengan radang pernapasan.

Cara memerbaiki: Pilih jenis minyak lain misalnya, minyak zaitun yang tidak baik jika digunakan untuk memasak dengan panas tinggi, tapi boleh untuk memasak pada suhu rendah atau digunakan sebagai salad dressing. Minyak alpukat, di sisi lain, sangat bagus untuk memasak dengan panas tinggi.


# 5: Tidak cukup tidur.
Kurang tidur kronis memicu tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, obesitas, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.

Satu studi bahkan menemukan, bahwa tidur kurang dari enam atau tujuh jam dapat meningkatkan risiko kematian, setara dengan risiko kematian para perokok.

Cara memerbaiki: Jangan menganggap bahwa kelelahan adalah normal. Jika Anda merasakan seperti itu, segera ambil waktu untuk memejamkan mata. Jika Anda mengalami gangguan tidur, berkonsultasilah dengan dokter spesialis gangguan tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com