KOMPAS.com - Minuman dengan kandungan gula yang tinggi diyakini para ahli kesehatan sebagai salah satu penyebab kenaikan jumlah orang obesitas. Berat badan sangat berlebih tersebut merupakan faktor risiko penyakit kronik seperti diabetes, jantung, atau hipertensi.
Karena alasan tersebut, kini muncul pendapat untuk menerapkan pajak bagi minuman yang mengandung kalori tinggi.
Philadelphia menjadi kota kedua di Amerika Serikat, setelah Berkleley, yang meloloskan undang-undang pengenaan pajak bagi produk minuman yang mengandung gula tinggi.
Walau pajak tersebut diberi nama pajak soda, tapi setiap minuman yang diberi tambahan gula dan kalori termasuk yang dikenai pajak. Produk minuman yang mendapat pajak antara lain yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa, jus kaleng evaporasi, dan sirup maple.
Pajak yang dikenakan adalah 1,5 sen per ounce. Jadi jika minuman dengan berat 20 ounce, maka pajaknya sekitar 3 dollar AS.
Menurut pemerintah Philadelphia, hasil dari pajak soda itu akan digunakan untuk pendidikan, perpustakaan dan taman kota. Pajak tersebut berlaku mulai 1 Januari 2017.
Penolakan datang dari Asosiasi Minuman Amerika (American Beverage Association), yang berencana melakukan tindakan hukum melawan undang-undang tersebut.
Selain kedua kota di AS, beberapa kota lain juga sedang berusaha menerapkan peraturan serupa.
Pemerintah Meksiko juga sejak tahun 2014 menerapkan pajak serupa. Tapi, tetap saja angka penjualan minuman bersoda meningkat. Sepertinya jika tujuannya untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, maka pajak ini berhasil. Tapi belum efektif menurunkan konsumsi produk mengandung gula.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.