JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian terus menelusuri kasus pembuatan vaksin palsu wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Menurut Pelaksana tugas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bahdar Johan Hamid, sejauh ini ada 12 jenis vaksin yang dipalsukan.
Pelaku memalsukan vaksin yang diproduksi oleh PT. Biofarma, PT. Sanofi Grup, PT Glaxo Smith Kline (GSK).
"Kami bentuk tim, yaitu Badan POM dengan tiga perusahaan farmasi tersebut untuk mengidentifikasi keaslian produk vaksin di lapangan yang diduga palsu," kata Bahdar dalam jumpa pers di Gedung BPOM, Jakarta, Selasa (18/6/2016).
Berikut 12 vaksin yang dipalsukan tersebut.
1. Vaksin Engerix B
2. Vaksin Pediacel
3. Vaksin Eruvax B
4. Vaksin Tripacel
5. Vaksin PPDRT23
6. Vaksin Penta-Bio
7. Vaksin TT
8. Vaksin Campak
9. Vaksin Hepatitis
10. Vaksin Polio bOPV
11. Vaksin BCG
12. Vaksin Harvix
Bahdar mengungkapkan, tahun 2013 perusahaan farmasi GSK pernah melaporkan adanya pemalsuan vaksin produksi GSK. Menurut Bahdar, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti dan telah diproses hukum.
Tahun 2016, BPOM juga menerima laporan dari PT Sanofi mengenai adanya peredaran vaksin produksi sanofi yang dipalsukan. Menurut Bahdar, selama ini BPOM telah melakukan pengawasan serius dan ketat untuk produk vaksin mulai dari proses produksi hingga sampai ke masyarakat.
Terkait munculnya kasus vaksin palsu saat ini, Bahdar mengatakan pihaknya telah meminta seluruh balai atau balai besar POM untuk melakukan pemeriksaan dan penelusuran terhadap kemungkinan adanya vaksin palsu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.