Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2016, 08:41 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Macet parah di sejumlah ruas jalan saat mudik lebaran telah memakan korban jiwa. Beberapa korban dinyatakan meninggal dunia karena keracunan karbondioksida (CO2) sehingga kekurangan oksigen di dalam mobil.

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan Agus Dwi Sutanto mengatakan, kekurangan oksigen memang bisa terjadi jika terdapat kebocoran gas CO2 maupun karbon monoksida (CO) dari asap kendaraan bermotor yang masuk ke dalam mobil.

"Laporan kasus keracunan umumnya dari kebocoran gas buang kendaraan bermotor yang masuk ke kabin mobil. Artinya, kalau sampai berjam-jam macet pastikan tidak ada kebocoran gas," kata Agus kepada Kompas.com.

Risiko keracunan gas CO2 dan CO atau kekurangan oksigen ini perlu diwaspadai oleh pemudik. Apalagi, kemacetan diperkirakan kembali terjadi saat arus balik dalam beberapa hari ini.

Mereka yang kebanyakan menghirup gas tersebut awalnya mengalami gejala ringan, seperti mual-mual, sakit kepala atau pusing. "Bila hal itu terjadi segera keluar kendaraan, cari tempat teduh dan cari pertolongan medis segera," tulis rilis dari RSUP Persahabatan yang dterima Kompas.com

Jika kandungan gas CO2 maupun CO semakin banyak dan terus terhirup, bisa menyebabkan sesak napas, kesadaran menurun hingga pingsan, dan bisa berujung pada kematian.

Gas CO2 dan CO bersifat toksik bagi tubuh dan dapat menurunkan kandungan oksigen yang masuk ke dalam darah. Akibatnya tubuh kekurangan oksigen (hipoksemia) sehingga mengalami sesak napas hingga hilang kesadaran. Pada ruangan tertutup seperti di dalam mobil, bisa menyebabkan akumulasi gas CO2 dan CO sehingga risiko kekurangan oksigen meningkat.

Banyaknya kendaraan bermotor saat mudik tentu meningkatkan polusi udara, termasuk kandungan CO2 dan CO. Dokter paru menyarankan, pastikan tidak ada kebocoran gas dalam mobil dan hindari masuknya polusi asap dan partikel ke dalam mobil dengan menutup jendela dan pintu mobil.

Selain itu, nyalakan AC dengan mode recirculate, jangan mode outdoor circulate yang mengambil udara dari luar. Menepilah untuk istirahat sebelum terlalu lelah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com