Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2016, 14:36 WIB

Tim Redaksi

Sumber Dailymail

Agar kadar kortisol tidak melonjak, ada baiknya Anda belajar mengelola stres. Lakukan hal yang membuat Anda rileks seperti membaca, meditasi, atau melakukan hobi.

Pastikan juga Anda cukup tidur, cukup olahraga, dan hindari minuman beralkohol.

Tiroid

Hormon tiroid, terutama T3 dan T4, membantu mengatur metabolisme tubuh. Tiroid dipengaruhi oleh pola makan, tidur, dan olahraga seseorang. Dan yang tak boleh dilupakan, tingkat stres.

Diet ketat dan membatasi kalori secara ketat akan mengurangi produksi tiroid. Akibatnya, metabolisme Anda jadi lebih lambat.

Masih ingat cara mengelola hormon leptin? Cara yang sama bisa berlaku untuk mengelola hormon tiroid.

Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone/GH)

GH termasuk salah satu hormon paling kuat dan berpengaruh dalam tubuh manusia. Tugas utamanya ada dua, membangun otot dan membakar lemak.

GH juga membantu regenerasi sel yang rusak. GH diproduksi saat kita tidur. Jadi jangan sampai Anda kurang tidur, terutama di malam hari.

Olahraga singkat tapi intens juga membantu produksi GH. Tak lupa, pengelolaan stres turut berpengaruh pada produksi GH. Kadar kortisol alias hormon stres yang tinggi akan mengganggu produksi GH

Adrenalin

Cara kerja hormon ini mirip dengan GH dan testosteron. Ketika seseorang melakukan olahraga secara intens, kelenjar adrenal melepaskan adrenalin yang bertugas membakar lemak.

Jadi, rajinlah berolahraga secara intens agar hormon ini rutin diproduksi. Perlu diingat, kadar kortisol yang tinggi bisa menggangu kerja adrenalin. Jadi, Anda perlu mengelola stres untuk mendapat hasil optimal dari adrenalin.

Testosteron

Meski dikenal sebagai hormonnya lelaki, testosteron punya peran yang signifikan bagi pria dan wanita.

Testosteron memengaruhi kenginan seksual, pertumbuhan otot, tulang, dan lemak tubuh. Untuk urusan lemak, hormon ini bertugas menghentikan produksi sel lemak dalam tubuh.

Teorinya, semakin banyak testosteron maka semakin sedikit lemak tubuh. Jadi, seseorang memiliki risiko besar mengalami obesitas jika kekurangan testosteron.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar testosteron. Cukup tidur dan olahraga teratur, pola makan yang benar merupakan saran yang biasa dianjurkan oleh ahli medis.

Berhubungan seks turut menjaga kadar hormon ini. Tapi hal ini tak selalu bisa dilakukan. Apalagi jika Anda belum memiliki pasangan resmi. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com