Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2016, 08:11 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Kesukaan kita terhadap kopi bukanlah hal yang buruk. Banyak penelitian menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan misalnya meningkatkan memori, suasana hati, dan kesehatan jantung, dan bahkan menurunkan risiko diabetes.

Masalahnya adalah gula dan segala penambah rasa yang biasa Anda niikmati bersama kopi, dapat merusak semua manfaat kopi yang ajaib.

Tidak yakin apakah Anda sudah memesan atau menyajikan kopi dengan cara yang sehat? Simak lima bahan tambahan kopi yang terburuk. Plus, bahan penggantinya yang sehat dan dapat menambah kedahsyatan manfaat kopi.

 

Krimer non-susu

Atau non-dairy creamer. Seringkali, bahan utama pembuat krimer non-susu adalah sirup jagung dan minyak sayur terhidrogenasi parsial, yang rasanya seperti krim ketika terasa oleh lidah Anda.

Pada dasarnya, sirup jagung setara dengan gula dan kalori kosong, sementara minyak terhidrogenasi parsial hanyalah cara mewah hanyalah cara mewah untuk menyebut lemak-trans buatan manusia yang berisiko menyebabkan penyumbatan arteri, penyakit jantung dan diabetes.

Jika Anda suka menikmati kopi dengan krimer, pilihlah krimer yang terbuat dari santan kelapa organik sebagai bahan baku utamanya.

 

Penambah rasa buatan

Perasa vanili, hazelnut, atau karamel. Perasa ini, kebanyakan terbuat dari gula tebu murni dan pewarna buatan. Satu ons sirup perasa mengandung 19 gram gula dan bisa menyebabkan lonjakan glukosa darah.

Untuk mengganti perasa buatan ini, coba tambahkan beberapa jumput bubuk vanili murni, peppermint, atau ekstrak kacang murni (misalnya hazelnut atau almond). Bahan-bahan alami ini, secara alami bebas gula, dan kemungkinan Anda sudah memilikikinya di di dapur Anda.

 

Pemanis buatan

Tentu, pemanis buatan yang banyak ada di pasaran mengandung nol kalori dadn tidak menyebabkan lonjakan gula darah segera seperti gula meja.

Tetapi, beberapa studi menghubungkan gula buatan yang dibuat di dalam laboratorium ini bisa menyebabkan metabolisme glukosa terganggu, dapat menyebabkan kecanduan dan meningkatkan risiko Anda terhadap diabetes.

Mereka juga dapat mengacaukan flora bakteri di usus kita, yang memainkan peran besar dalam menjaga berbagai fungsi tubuh. Beberapa ahli percaya ekstrak daun stevia kemungkinan alternatif yang lebih aman.

 

Gula tebu

Sedikit gula biasa tidak akan menyakiti Anda, tetapi jika Anda minum beberapa gelas kopi perhari, kalori kosong akan menumpuk cepat.

Tambahkan hanya 2 sdt gula untuk masing-masing cangkir kopi Anda, maksimal tiga cangkir sehari atau setara dengan sekitar total 48 gram.

Untuk alternatif yang lebih sehatganti gula dengan kayu manis yang memiliki rasa manis alami meskipun bebas gula. Studi menunjukkan kayu manis dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah.

 

Susu tanpa lemak

Susu skim mungkin tidak terlaly "buruk," tapi penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang penuh lemak mungkin lebih baik. Satu studi baru menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi susu full cream, mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat selama empat tahun penelitian.

Sementara mereka yang minum susu tanpa atau rendah lemak, secara signifikan mengonsumsilebih banyak karbohidrat. Jika karbohidrat yang Anda pilih adalah jenis karbohidrat sederhana seperti nasi putih atau tepung, dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Dalam studi kedua, susu whole fat (lemak penuh) dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe-2 sebanyak 23 persen. Jadi, silakan, Anda bisa minum kopi dengan campuran susu biasa atau full cream yang lezat asal tidak terlalu berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com