Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2016, 22:05 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Payudara besar, kecil, penuh, atau setengah penuh yang lebih ideal? Ukuran dan bentuk payudara yang ideal kerap jadi pembahasan di kalangan pria dan wanita.

Dr. Carmellia Sp. OG, ahli obstetrik dan ginekologi dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, berpendapat kalau saat ini belum ada ukuran atau bentuk payudara yang dianggap ideal secara medis. Alasannya, hal tersebut sangat individual.

"Sisi medis hanya mengukur pertumbuhan payudara untuk menentukan tanda pubertas. Tidak termasuk menentukan ukuran dan bentuk yang ideal secara medis," kata Dr. Carmellia kepada Kompas.com (20/7).

Dikutip dari askmen.com, ukuran payudara ideal adalah masing-masing memiliki berat sekitar 750 gram. Tinggi dari lingkaran terluar sampai puting berkisar 10-15 cm dan volume antara 350 cc sampai 500 cc. Kalau diukur menurut ukuran bra, hasilnya adalah cup B, yakni kisaran 34B sampai 36B.

Meski demikian, ukuran tersebut tidak baku. Sebab kriteria payudara ideal di tiap negara berbeda.

American Society of Plastic Surgeons (ASPS) menyebut kalau para ahli bedah kecantikan yang kerap menangani operasi payudara memiliki pandangan berbeda soal bentuk dan ukuran payudara ideal. Terdapat perbedaan selera di antara mereka.

Misalnya, ahli bedah di India lebih menyukai bentuk payudara atas yang lengkap. Sedangkan di Perancis, payudara yang tidak terlalu penuh lebih disukai.

Di Brasil, areola yang besar lebih disukai. Sedangkan di Jerman, areola kecil justru lebih disukai.

Jurnal Plastic and Reconstructive Surgery juga mencatat sebuah penelitian mengenai ukuran dan bentuk payudara ideal. Penelitian ini melibatkan 1315 pria, wanita, dan dokter bedah plastik.

Hasilnya, para partisipan menganggap kalau payudara besar bukan ukuran ideal. Mereka juga menganggap kalau bentuk payudara yang bulat seperti buah melon adalah bentuk ideal. Payudara berlemak dengan putting agak ke bawah juga disukai.

“Soal pertumbuhan ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi banyak faktor. Genetik, berat badan, olahraga, serta hormon,” ujar Dr. Carmellia.

Bicara hormon, estrogen memegang peranan penting dalam pertumbuhan payudara. Dibantu dengan hormon progesteron, prolaktin, dan hormon pertumbuhan, keempatnya bekerja sama ‘menumbuhkan’ payudara, terutama ketika masa puber.

“Berapa pun ukurannya, yang penting payudaranya sehat dan bisa mengeluarkan ASI yang cukup,” imbuh Dr. Carmellia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com