Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2016, 22:11 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Kondom moderen sudah ada sekitar 150 tahun. Di apotek atau mini market alat kontrasepsi ini dapat dibeli dengan harga cukup murah.

Ada juga "kondom" mahal, Calactic Cap seharga $25 (lebih dari Rp300.000). Alat ini diciptakan oleh seseorang bernama Charlie Powell dan didanai oleh kampanye Indiegogo berdana $100.000.

Alat yang belum disetujui FDA itu, memakai film dengan polyurethane yang telahdisetujui badan obat dan makanan di AS. Alat itu mirip plester yang ditaruh di ujung penis (seperti yang biasa dilakukan ketika memakai plester penyembuh luka di kulit).

Itu artinya, bakal ada banyak kulit sensitif yang terbuka. Hal itu juga berarti si pria bakal merasakan semua sensasi dan kesenangan dari seks yang sedang dilakukan. Alat itu juga memiliki lubang kecil di lapisan pertama plastik yang menangkap semen dan menjaganya agar tidak bocor.

Kelihatannya menjanjikan, tetapi apakah itu akan berguna untuk seks yang aman?

"Tanpa benar-benar melihat mekanismenya, sulit menyebut alat kontrasepsi itu bekerja dengan baik," ujar Patti Britton, PhD, ahli seksologi klinis dan pendidik seksualitas.

"Apakah ada kebocoran? Itulah yang kami khawatirkan, apakah ada kebocoran cairan yang dapat menyebabkan kehamilan, penyakit menular seksual atau penularan HIV," katanya.

Tetapi jika memang bekerja seperti yang digambarkan, Britton mengatakan alat kontrasepsi itu berdisain cerdas. "Alat itu merekat sendiri, jadi secara teoritis produk ini lebih aman," lanjutnya.

Kendati menjanjikan, harganya mahal. Juga tampaknya alat itu seperti alat kesehatan. Menurut Britton, sulit juga menyebut dari ilustrasi bahwa alat itu menutupi frenulum, bagian paling lembut dari penis.

Kondom jenis lama toh masih dapat diandalkan, karena murah dan efektif 98 mencegah kehamilan ketika digunakan dengan benar.

"Ditambah lagi, kondom juga dapat memberikan seks yang menyenangkan sepanjang si pria membeli kondom yang pas ukurannya, " sebut Melissa White, pendiri dan CEO Lucky Bloke, salah satu merek kondom.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+