Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2016, 21:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com - Vagina adalah organ tubuh yang hebat. Vagina bisa menjadi jalan kelahiran bayi, membersihkan diri sendiri dan menjadi sumber kenikmatan dengan pasangan.

Bagian luar vagina disebut vulva yang menjaga bagian yang lain tetap di dalam dan terlindungi. Kulit vulva sangat sensitif seperti halnya bagian lain vagina Anda. Untuk tetap sehat, vagina Anda yang sensitif itu, perlu dipahami benar-benar.

Perlakuan kita sehari-hari, kadang ternyata salah dan menyakiti organ penting kita sendiri. Mari pelajari bagaimana cara yang benar merawat organ intim yang sensitif agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi.


1. Memilih pakaian dalam yang tepat adalah kunci

“Pilih pakaian dalam yang memungkinkan kulit bernapas dari bahan bartural seperti katun," daran Linda Nicoll, M.D., asisten profesor di departemen kebidanan dan kandungan New York University’s Langone Medical Center.

Jika Anda ingin pilihan yang lain, Nicoll tetap menyarankan Anda memilih pakaian dalam yang masih mengandung katun.

"Katun adalah bahan terbaik yang memungkinkan kulit bernapas bebas," jelas dokter kebidanan dan kandungan, Antonio Pizarro, M.D.


2. Anda boleh mencuci vulva tapi tidak vagina

Mencuci bersih bagian vulva adalah hal yang masuk akal tapi Anda tak perlu mencuci vagina secara keseluruhan.

Nicoll berkata, banyak wanita berpikir bahwa keputihan atau penyakit vagina lainnya, selalu karena kurang menjaga kerbersihan. Faktanya tidak demikian.

Kurang menjaga kebersihan memang bisa mengundang jamur dan bakteri. Tapi jika Anda terlalu bersih, itu juga bisa jadi bencana karena Anda menyingkirkan flora baik yang diperlukan untuk keseimbangan kondisi vagina.

"Keputihan adalah bukti adanya yang salah dalam proses pembersihan. Cairan vagina bisa berwarna bening, keputihan atau kekuningan. Bisa kental atau agak cair. Tapi, selama cairan itu tidak berbau, gatal atau disertai pendarahan, artinya tidak ada masalah yang perrlu ditakutkan," kata Nicoll.

Cucilah bagian vulva dengan lembut, gunakan sabun lembut dengan pH seimbang dan bebas alergi. Penggunaan scrub harus dihindari agar tidak terjadi perlukaan atau iritasi.


3. Hindari douching

"Kesehatan vagina tergantung pada pemeliharaan flora bakteri normal. Sedangkan metode pembersihan douching bisa mengganggu flora normal vagina," kata Pizarro.

Proses douching bisa menganggu bakteri penting yang disebut laktobasilus yang membantu menjaga vagina sehat dan bebas infeksi.

“Menghindari douching juga berlaku saat Anda menstruasi, karena ada beberapa pasien mengaku mereka melakukan douching saat menstruasi agar merasa bersih," kata Nicoll.


4. Hati-hati dengan kertas toilet yang kasar

"Kulit vulva sangat halus, sangat mirip dengan kulit di bawah mata," kata Pizarro.

"Jika suatu produk cenderung mengiritasi mata, maka jangan menggunakannya pada vulva atau vagina juga kecuali untuk tujuan medis yang sangat jelas." kata Pizzarro.

Karena itu, dia menyarankan agar Anda meenggunakan kertas atau tisu toilet putih tanpa parfum. Pertimbangkan juga untuk mencuci pakaian dalam dengan menggunakan deterjen bebas pengharum.


5. Jika vagina sangat sensitif, mengenakan celana jeans ketat sepanjang waktu bisa memicu efek negatif.

Kulit dan vagina Anda membutuhkan ruang bernapas. "Pakaian ketat dapat menyebabkan gesekan terhadap jaringan genital yang sensitif, sehingga berisiko terjadi perlukaan atau iritiasi," kata Nicoll.

Ketidaknyamanan, perubahan warna cairan vagina, dan kerentanan terhadap jenis tertentu infeksi dapat mengikuti. Selain itu, pakaian ketat juga bisa menyebabkan kelembaban berlebihan di area genital yang pada akhirnya akan mengundang datangnya jamur.

Silakan memakai celana jeans ketat sesekali tapi sisakan juga waktu bagi vagina untuk bernapas. Kenakan celana yang longgar berbahan katun atau rok lebar katun di sebagian besar hari-hari Anda demi vagina tetap sehat dan nyaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com