Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kesalahan Mengonsumsi "Smoothie" yang Bisa Kacaukan Diet

Kompas.com - 19/08/2016, 08:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Smoothie adalah jenis minuman sehat yang kerap direkomendasikan oleh para ahli gizi untuk sering Anda konsumsi. Meski sehat, ada beberapa kesalahan dalam mengonsumsi smoothie yang bisa mengacaukan program diet Anda. Inilah enam di antaranya.


Terlalu banyak bahan-bahan sehat

Menambahkan terlalu banyak bahan sehat seperti bubuk protein, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, bubuk suplemen, akan membuat smoothie Anda mejadi sarat kalori.

Apalagi jika Anda menikmatinya dalam mangkuk dan tergoda menambahkan granola, kelapa, cacao, cokelat dan lain sebagainya.

Kesalahan lainnya adalah menambahkan terlalu banyak buah-buahan. Buah memang sehat tapi jika terlalu banyak, artinya terlalu banyak juga gula yang akan Anda konsumsi.


Mengonsumsinya terlalu pagi

Minum smoothie di waktu pagi mungkin akan menyebabkan perut Anda keroncongan dalam waktu satu jam sebelum sesudah mengonsumsinya, membuat Anda bolak-balik ke toilet, perut Anda jadi kosong dan akhirnya makan berlebihan di siang hari.


Tergoda label "Natural" dan "Rendah Lemak"

Pemanis yang katanya sehat seperti nektar agave dan gula kelapa masih bisa menambah jumlah kalori yang Anda asup. Begitu juga dengan versi rendah lemak  yoghurt dan es krim.

Meskipun madu dan sirup maple mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan, mereka juga tetap merupakan tambahan kalori.


Terlalu banyak gula

Gula yang ditambahkan ke dalam yoghurt (termasuk smoothie), susu nondairy, dan beberapa bubuk protein merupakan penyebab umum kelebihan kalori.

Sekali lagi, hal yang sama berlaku untuk tambahan berupa buah. Meskipun gula di dalam buah adalah gula alami (fruktosa), terlalu banyak mengonsumsinya dalam satu waktu akan membuat tubuh kewalahan mengolahnya dan bisa menyebabkan insulin meningkat.
 

Tidak cukup protein

Meskipun serat dalam buah-buahan dan sayuran yang Anda tambahkan ke dalam smoothie membuat smoothie itu lebih mengenyangkan daripada jus, Anda masih memerlukan tambahan untuk memperlambat pencernaan dan membantu Anda tetap kenyang.

Pilih yoghurt atau susu sebagai bahan dasar smoothie Anda, lalu tambahkan tahu sutera. Atau, bubuk protein, kacang-kacangan, atau selai kacang mentega secukupnya jika Anda menggunakan air atau susu nondairy sebagai bahan dasarnya.


Berpikir bahwa minum = makan

Riset mengatakan, bahwa otak kita tidak memerhitungkan makanan cair sebagai makanan, meski makanan cair itu padat dengan nutrisi.

Walhasil, lambung akan cepat merasa lapar lagi dan ini berpotensi Anda merasa kelaparan, padahal sudah mengasup cukup kalori dari smoothie yang barusan Anda konsumsi. Karena itu, perhatikan apa isi smoothie Anda.

Bila perlu, seperti disebutkan di atas, tambahkan sumber protein seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Dan jangan berpikir bahwa smoothie sudah cukup untuk menggantikan makanan padat yang harusnya Anda konsumsi setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com