Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2016, 16:45 WIB

KOMPAS.com - Tantangan dalam menyusui dapat mengakibatkan hal buruk, salah satunya adalah bayi kekurangan ASI. Masalah ini bisa terjadi jika produksi ASI berkurang ataupun bayi belum mampu menyusu dengan sempurna.

Karena itu, sangat penting memahami dan mengetahui tanda bayi kurang ASI. Sehingga, Anda bisa mewaspadai adanya masalah kesehatan pada bayi.

1. Berat badan turun

Tanda paling umum yang terjadi adalah penurunan berat badan. Pada umumnya, bayi akan mengalami penurunan berat badan setelah lahir. Namun secara normal, bayi akan kembali mendapatkan berat badannya 5 hari setelah lahir.

Hal tersebut disebabkan karena ia sudah mendapatkan cukup ASI. Anda harus mewaspadai jika setelah 5 hari berat badan bayi tak kunjung naik, bahkan cenderung terus mengalami penurunan.


2. Jarang buang air kecil

Frekuensi buang air kecil juga dapat jadi tolak ukur cukup tidaknya asupan ASI yang diterma bayi.

Bayi mengalami kekurangan ASI jika tidak membasahi 8 popok kain atau 6 popok sekali pakai dalam waktu 24 jam setelah 5 hari lahir. Jika bayi mendapatkan cukup ASI, pipis bayi yang sudah 5 hari lahir umumnya cukup banyak.


3. Warna urin gelap

Selain frekuensi, tanda bayi kurang ASI juga bisa dilihat dari warna urin. Bayi yang kurang ASI akan memiliki urin berwarna gelap, sama seperti warna jus apel.

Sementara jika cukup, urin akan berwarna pucat cenderung bening. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh dehidrasi yang terjadi pada bayi.


4. Lebih rewel dan lemas

Bayi yang kurang ASI juga kerap menjadi lebih rewel dan terlihat lemas. Ia bisa jadi sangat mudah tertidur saat mulai menyusui dan kemudian menjadi rewel, ketika Anda mencoba memindahkan posisinya. Anak yang kerap tertidur saat menyusui disebabkan oleh produksi ASI yang kurang.

Setelah menyusui, Anda juga tidak merasakan perubahan pada payudara. Biasanya setelah menyusui, payudara akan terasa lebih lembut dan kosong.


5. Sering menyusu, tapi tetap menangis

Tanda bayi kurang ASI lainnya adalah bayi yang terus menyusu hampir setiap jam. Namun, setelah menyusu, ia masih rewel seakan masih lapar.

Saat bayi sudah menunjukkan tanda-tanda di atas, ada baiknya Mama langsung berkonsultasi pada dokter dan konsultan laktasi untuk mencari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com