Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Bukan Cara Terbaik Menurunkan Berat Badan di Usia Remaja

Kompas.com - 28/08/2016, 15:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Pedoman terbaru dari American Academy of Pediatrics, menyarankan agar dokter anak dan orangtua tidak lagi fokus pada berat badan dan bentuk tubuh anak, untuk mencegah obesitas dan gangguan makan.

Dokter dan orangtua juga tidak disarankan untuk menganjurkan remaja berdiet, karena lebih besar keburukannya dibanding manfaatnya. Rekomendasi ini, lebih menekankan pentingnya orangtua dan dokter mengajarkan anak pola makan sehat diiringi dengan aktivitas fisik.

Pedoman, yang dipublikasikan secara online 21 Agustus lalu dikeluarkan untuk menanggapi kekhawatiran tentang kebiasaan remaja menurunkan berat badan dengan metode yang tidak sehat.

Para remaja yang berdiet tidak sehat ini, seringkali luput dari pengamatan dokter dan orangtua, karena mereka tidak memiliki bentuk tubuh yang ekstrim kurus.

Tapi, metode penurunan berat badan instan yang mereka jalankan, kerap menimbulkan efek merugikan yang biasa terjadi pada pasien anoreksia nervosa, seperti detak jantung yang tidak stabil.

"Para remaja ini masuk kategori berbahaya, karena mereka sering terlewat oleh dokter," kata Neville Golden, MD, profesor pediatri di Stanford University School of Medicine dan penulis utama pedoman baru.

"Pada titik tertentu, remaja-remaja ini mungkin memang perlu untuk menurunkan berat badan, tetapi mereka melakukannya dengan serampangan dan di luar kendali."

Sekitar 40 persen pasien yang sekarang dirawat dan mengikuti program pengobatan gangguan makan adalah remaja yang tadinya terlewat dari pengawasan orang tua dan doktreternya, kata Golden, kepala pengobatan remaja di Lucile Packard Children’s Hospital Stanford.

"Bukti ilmiah semakin menunjukkan bahwa untuk remaja, diet adalah berita buruk," kata Golden.

Remaja kelas sembilan yang melakukan diet tiga kali lebih berisiko kelebihan berat badan di kelas 12, dibanding dengan rekan-rekannya yang tidak berdiet.

"Kebiasaan menghitung kalori juga perlu dihilangkan, karena menyebabkan remaja kurang energi dalam melakukan aktivitas hariannya dan dapat menyebabkan gejala anoreksia nervosa yang mungkin mengancam jiwa," kata Golden.


Makan bersama

Di sisi lain, makan bersama keluarga dapat melindungi remaja dari risiko masalah berat badan. Golden berpikir, ini mungkin sebagian karena pada kesempatan makan bersama, remaja bisa melihat contoh pola makan sehat dari orang tuanya.

"Dokter anak dapat mendorong keluarga untuk memiliki waktu makan besama sesering mungkin. Tidak harus setiap malam, tapi sesering yang mereka bisa," Katanya.

Penulis utama lain dari pedoman terbaru ini adalah Marcie Schneider, MD, yang mewakili AAP Committee on Adolescence, dan Christine Wood, MD, yang mewakili AAP Section on Obesity.

Para ahli lain dari divisi nutrisi American Academy of Pediatrics juga ikut berkontribusi membuat dan mengembangkan pedoman ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com