Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2016, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah sebaiknya tak hanya mencegah masuknya virus zika dari negara lain, tetapi juga mendeteksi penyebaran virus itu di dalam negeri.
Hal ini karena zika sudah ditemukan di Jambi beberapa waktu lalu. Untuk itu, deteksi dini dengan cara memeriksa pasien demam di fasilitas kesehatan perlu dilakukan.

Secara teknologi ataupun sumber daya manusia, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, memiliki kemampuan mendeteksi keberadaan zika. "Kami siap jika diminta periksa zika," kata Deputi Direktur Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo di Jakarta, Rabu (31/8), menyikapi penyebaran virus zika di Singapura. Hingga kini 82 orang di Singapura dilaporkan terinfeksi virus zika.

Herawati menyarankan deteksi dini zika dilakukan secara luas untuk mengetahui sebaran virus itu di Indonesia, terutama pada pasien demam. "Zika sudah ditemukan di Indonesia," ujarnya.

Keberadaan virus zika di Indonesia pertama kali ditemukan Lembaga Eijkman saat memeriksa 261 sampel darah pasien demam dari Kota Jambi. Pada Desember 2014-April 2015 terjadi kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD) di Jambi.

Dari total sampel yang diduga kena dengue itu, ada satu sampel positif terinfeksi virus zika. Menurut riwayat perjalanan pasien, ia tak pernah ke luar negeri atau daerah lain.

Peneliti Emerging Virus Research Unit Lembaga Eijkman, Frilasita Yudhaputri, menambahkan, sejak menemukan virus zika di Jambi, Lembaga Eijkman bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi melaksanakan riset lanjutan. Belum ditemukan lagi virus zika. "Ada lebih dari 1.000 sampel," ujarnya.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi menjelaskan, virus zika yang ditemukan di Indonesia adalah tipe Asia.

Virus zika yang menyebar di Brasil merupakan virus zika tipe Asia yang diduga bermutasi jadi ganas sehingga infeksi zika pada ibu hamil bisa menyebabkan anak yang dilahirkan mikrosefalus atau ukuran kepala bayi kecil.

Makin dekat

Menurut Jane, penyebaran zika di Singapura berawal dari warga setempat yang baru kembali dari Brasil. Jadi, virus zika dari Brasil yang ganas itu kian dekat dengan Indonesia.

Infeksi zika tak menunjukkan gejala khas, mirip gejala DBD. Gejala yang muncul, demam mendadak, ruam kemerahan di kulit, nyeri otot dan sendi, mata merah, pusing, serta lemas.

Upaya pencegahan penyebaran zika sama dengan pencegahan DBD, yakni membasmi sarang nyamuk dengan menguras penyimpanan air dan mengubur atau menutup wadah yang bisa menampung air. Pengasapan efektif saat malam ketika angin tak kencang. "Hindari gigitan nyamuk," ucapnya.

Wajib diperiksa

Di Batam, Kepulauan Riau, semua penumpang kapal dari Singapura menuju Kepulauan Riau wajib diperiksa. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran zika yang mewabah di Singapura.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan, petugas dinas kesehatan dan balai karantina memasang pemindai panas tubuh di pelabuhan. Setiap penumpang kapal dari Singapura wajib melewati pemindai itu.

Kepulauan Riau punya 10 pelabuhan yang tersebar di Karimun, Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang, yang melayani pelayaran ke Singapura tiap hari. Ribuan orang hilir mudik di pelabuhan-pelabuhan itu tiap hari.

Klinik di pelabuhan dan dekat pelabuhan diminta memeriksa penumpang terdeteksi demam. Pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penumpang demam biasa atau terinfeksi zika.

Di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, ratusan penumpang pesawat yang tiba dari Singapura harus melalui alat desinfektan dan pemindai suhu tubuh. Menurut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Priagung AB, itu untuk menapis penumpang dengan suhu badan lebih dari 38 derajat celsius, gejala infeksi zika.

Terkait ada informasi warga Indonesia terinfeksi zika di Singapura, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Singapura. "KBRI Singapura bekerja untuk mendapat konfirmasi, kami belum bisa konfirmasi," katanya.

Di Singapura, kasus zika yang terkonfirmasi, Selasa (30/8) melonjak menjadi 82 orang. Lebih dari 26 kasus zika terkonfirmasi 24 jam terakhir. Perempuan hamil pun disarankan menghindari perjalanan ke Singapura.

Kewaspadaan warga setempat pun meningkat. Gracia Veronica, desainer web Kompas yang berada di Singapura, mengatakan, dua hari terakhir, semua jendela di apartemen yang ia tempati, yang biasanya dibuka, ditutup rapat-rapat. Aktivitas keluar rumah juga dihindari.

Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional Singapura, dalam pernyataan bersama, menyebut peringatan atau larangan bepergian ke Singapura bagi perempuan hamil. Itu menindaklanjuti berita penyebaran zika di luar kluster asli. Lima dari 26 kasus zika yang terkonfirmasi Selasa malam lalu di area Aljunied, tenggara Singapura.

Setelah Australia, Taiwan, dan Korea Selatan, kini Amerika Serikat mengeluarkan peringatan atau larangan bepergian ke Singapura bagi perempuan hamil.

(REUTERS/AIK/ADH/RAZ/ GRE/SUT/LOK/JOS)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 September 2016, di halaman 1 dengan judul "Deteksi Dini pada Pasien Demam".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com