Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2016, 20:55 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Peneliti melibatkan lebih dari 9.000 orang penderita nyeri kronis seperti artritis, masalah punggung dan migren. Mereka diminta mencatat gejala-gejalanya setiap hari menggunakan aplikasi ponsel pintar.

Aplikasi itu juga memonitor kondisi cuaca setiap jam. Hal itu memudahkan ilmuwan untuk mencocokkan cuaca dengan seberapa nyeri yang dialami peserta penelitian.

Memeriksa sekelompok 100 peserta di tiga kota, Leeds, Norwich dan London, periset menemukan jumlah hari cerah meningkat dari Februari ke Juni. Di hari-hari tanpa hujan itu, jumlah waktu orang yang mengalami nyeri parah juga menurun jauh.

Tetapi ketika musim hujan di bulan Juni dan hanya ada sedikit cahaya matahari, kadar nyeri meningkat lagi.

Proyek penelitian 18 bulan ini disebut Cloudy with a Chance of Pain. Saat ini penelitian ada di pertengahan tahap, tetapi periset memutuskan melaporkan penemuan awal mereka di British Science Festival.

Prof. Will Dixon yang mengobati pasien artritis di Salford Royal Hospital dan memimpin penelitian ini mengatakan 80 persen pasiennya berpikir ada hubungan antara cuaca dan nyeri. Sedangkan separuhnya berpikir mereka dapat memprediksi cuaca.

Bicara soal hujan dan nyeri, ia berkata, "Saya pikir tentu saja ada hubungan positif. Dingin dan lembab merupakan keluhan umum di waktu hujan. Hubungan nyeri dengan hujan tentu saja masuk akal. Namun menurut saya secara fisiologi, hujan menjadi penekan yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada artritis."

"Banyak pasien percaya mereka dapat memprediksi cuaca berdasarkan gejala yang mereka alami. Untuk mendapatkan prediksi itu, pasti ada sesuatu pada cuaca yang mempengaruhi nyeri dan cuaca," katanya.

"Tekanan mungkin mengubah sensitivitas terhadap nyeri. Tetapi sepertinya ada pasien sub grup yang memiliki relasi berbeda," imbuhnya.

Ia mengatakan mungkin sinar matahari membuat seseorang merasa bahagia, mengurangi sensasi nyeri. Aplikasi itu meminta peserta memberi peringkat suasana hati yang memungkinkan peneliti menguji pendapat ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+