Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2016, 07:17 WIB

KOMPAS.com - Sedia payung sebelum hujan, sebuah pepatah lama yang tampaknya masih berlaku. Dalam hal penanganan luka, menyediakan kotak P3K sangat penting agar setiap kejadian kecelakaan bisa ditangani dengan cepat dan efektif.

Widi Mulia, penyanyi dan ibu tiga orang anak, termasuk orang yang sangat memperhatikan pentingnya memiliki kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di rumahnya.

"Adanya kotak P3K membuat saya merasa tenang jika harus meninggalkan anak-anak di rumah, apalagi anak kedua dan si bungsu yang masih balita sangat aktif. Ada banyak kejadian kecelakaan kecil di rumah," kata Widi dalam acara media gathering yang diadakan oleh Hansaplast di Jakarta (15/9/2016).

Penyanyi yang merupakan anggota grup musik Be3 ini mengatakan, selain menyediakan kotak P3K, ia juga berusaha untuk mengetahui cara-cara penanganan kecelakaan di rumah. "Mengikuti seminar tentang P3K juga penting untuk berlatih secara nyata. Karena memang beda jika cuma membaca saja," katanya.

Kotak P3K tidak hanya penting ada di rumah tapi juga di dalam kendaraan karena kecelakaan bisa terjadi di mana pun. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan, secara nasional cidera paling banyak terjadi di jalan raya (42,8 persen), disusul oleh rumah (36,5 persen), dan sekolah (5,4 persen).

Di dalam kotak P3K idealnya berisi berbagai perlengkapan luka, mulai dari kasa steril, plester berbagai ukuran, sarung tangan untuk menangani luka perdarahan, antiseptik, gunting, serta obat-obatan pribadi.

"Untuk luka yang kecil, bisa menggunakan kasa steril. Tapi untuk luka dengan perdarahan yang besar bisa memakai pembalut wanita. Ini karena pembalut gampang di peroleh di mana pun, termasuk warung kecil. Setelah itu plester dengan kencang untuk menghentikan perdarahan," kata dr.Lelitasari, praktisi keamanan dan keselamatan 4Life.

Pengetahuan dasar menangani luka ringan, seperti tergores benda tajam, luka bakar tingkat satu, atau luka memar, juga penting untuk diketahui masyarakat.

Menurut dr.Wishnu Pramudito, Sp.B, tidak semua luka dan cidera perlu dibawa ke unit gawat darurat. Tapi karena penanganan yang keliru, banyak luka ringan yang akhirnya menjadi berat.

"Tidak jarang kami menerima pasien dengan luka lecet, tersiram air panas, atau sekedar cidera ringan. Namun, sayangnya penanganan pertamanya sering kurang tepat sehingga menyebabkan infeksi, misalnya luka bakar diberi mentega atau odol," katanya dalam acara yang sama.

Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya penanganan pada cidera dan kecelakaan, PT.Beiersdorf Indonesia melalui merek Hansaplast meluncurkan kampanye digital #SiagaHansaplast. Kampanye ini diluncurkan dalam rangka Hari P3K Sedunia yang diperingati setiap Sabtu kedua bulan September.

Dalam kampanye tersebut, masyarakat bisa mengkases berbagai informasi seputar penanganan luka ringan yang dapat terjadi di lingkungan sekitar, seperti rumah, sekolah, atau tempat kerja, melalui akun media sosial di www.facebook.com/HanspalastID dan instagram @Hansaplast_ID.

"Kami ingin mendorong masyarakat untuk memiliki perlengkapan P3K serta pengaplikasiannya. Skill dan penggunaan perlengkapan P3K juga ada ilmunya," kata Bayu Isnawan, Marketing Manager Hansaplast.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com