Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2016, 16:30 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Selama ini, kita beranggapan mulut kering bukan masalah kesehatan yang lebih serius. Tapi, sebenarnya tubuh Anda menempatkan air liur dalam mulut Anda karena suatu alasan.

"Bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit periodontal berkembang dalam lingkungan yang kering," kata Matt Messina, D.D.S., seorang dokter gigi di Cleveland dan juru bicara American Dental Association (ADA).

Penyakit periodontal seperti gigi berlubang dan penyakit gusi, bisa berdampak serius. Beberapa penelitian menunjukkan, peradangan sistemik di area oral dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Sakit tenggorokan, gangguan bicara atau menelan, dan sensasi terbakar di mulut Anda adalah juga gejala dari mulut kering, menurut ADA.

Untuk semua alasan ini, mulut kering adalah suatu kondisi yang merusak yang dapat menyebabkan banyak masalah lain jika tidak ditangani. Mulut kering bisa disebabkan oleh masalah-masalah berikut ini.

1. Obat-obatan

Dr Messina mengatakan, ada lebih dari 600 obat yang menimbulkan efek mulut kering. Di antaranya adalah obat kategori uberpopular seperti obat masalah pencernaan, obat tekanan darah, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan.

2. Penuaan

"Seiring dengan bertambahnya usia, kelenjar ludah kita hanya tidak bekerja dengan baik sebagaimana mestinya," kata Dr Messina.

"Akibatnya, produksi air liur jadi lebih sedikit dan mengakibatkan mulut kering.

3. Dehidrasi

Ketika tubuh dehidrasi, kelenjar air liur akan lebih sulit memproduksi saliva. Dan bisa ditebak, hasilnya adalah mulut kering.

4. Masalah Pernapasan

Masalah dengan sinus atau hidung tersumbat, seringkali menyebabkan Anda terpaksa bernapas lewat mulut, kata Dr. Messina. "Dan pernapasan mulut tentu bisa menyebabkan mulut kering.".

5. Terapi Kanker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com