Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Diri dari Polusi Udara Penyebab Kanker Paru

Kompas.com - 02/10/2016, 15:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

Risiko kanker paru-paru segera urun segera setelah Anda berhenti merokok. Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan bahwa lima tahun setelah berhenti, mantan perokok wanita 21 persen lebih sedikit yang meninggal karena kanker paru-paru dibanding wanita yang terus merokok.

Risiko ini terus berkurang setiap tahun, jika Anda tetap bertahan untuk tidak merokok.


2. Suami Anda merokok ketika Anda tidak ada.

Adalah baik jika Anda tidak mengirup asap rokok yang dihasilkan oleh suami Anda. Tapi, sisa-sisa asapnya masih bisa berakibat buruk bagi Anda.

Para peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory menemukan bahwa asap nikotin akan melekat pada rambut, kulit, furniture, interior mobil, dan debu selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan setelah seseorang merokok.

Sisa asap ini kemudian bereaksi dengan polutan udara asam nitrit umum di dalam ruangan. Bersama-sama mereka menghasilkan karsinogen berbahaya yang dapat terhirup dan masuk ke dalam aliran darah atau melalui kulit.


3. Anda kadang-kadang merokok.

Risiko kanker paru-paru untuk wanita usia 35 sampai 49 tahun yang merokok 1-4 batang sehari lima kali lebih tinggi dari bukan perokok, menurut sebuah studi dari University of California, San Francisco's Center for Tobacco Control Research and Education.

"Ada orang yang berkeyakinan bahwa satu batang rokok tidak akan menyakiti Anda, tapi itu tidak benar," kata Stanton A. Glantz, PhD, direktur San Francisco's Center for Tobacco Control Research and Education.

"Rokok, sesedikit apapun, tetap berisiko menjadi penyebab kanker."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com