Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Diri dari Polusi Udara Penyebab Kanker Paru

Kompas.com - 02/10/2016, 15:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Dekade belakangan ini, kanker paru-paru mendapat reputasi baru yang menakutkan sebagai penyakit yang bisa menyerang wanita muda sehat yang tidak pernah merokok. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk melindungi diri sendiri.

"Dalam praktik saya, saya telah melihat wanita di usia dua puluhan, tiga puluhan, empat puluhan dengan penyakit kanker paru," kata Christina Baik, MD, seorang ahli onkologi toraks dan staf ilmuwan di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle.

Sampai sekitar 10 tahun yang lalu, masih banyak dokter mengatakan bahwa mustahil bukan perokok bisa memiliki kanker paru-paru.

"Jika seorang wanita muda datang kemudian didiagonsa menderita kanker paru-paru, kanker itu diduga menyebar dari tempat lain," kata Joan Schiller, MD, presiden dari National Lung Cancer Partnership. "Tak jarang juga pasien salah didiagnosis."

Selama dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa mutasi gen tertentu yang lebih sering terjadi pada orang yang tidak pernah perokok.

Temuan ini mengisyaratkan bahwa kanker paru-paru bukan penyakit yang memengaruhi setiap orang dengan seragam dan peneliti mulai fokus pada bukan perokok.

Banyak penelitian berpusat pada udara yang kita hirup. Asap rokok menyumbang lebih dari 3.000 kematian akibat kanker paru-paru di kalangan perokok setiap tahun, demikian menurut National Cancer Institute.

Tiga ribu lebih perokok dengan kanker paru-paru meninggal setiap tahun setelah terkena radon yang tidak berbau. Radon adalah gas radioaktif tak terlihat yang berasal dari pemecahan alami uranium di tanah, batu, dan air dan merembes ke rumah-rumah melalui celah dan lubang di Bumi. Polusi adalah faktor bahaya lain selain asap rokok.

Peneliti dari University of Ottawa baru-baru ini menemukan bahwa orang yang tidak pernah merokok, tapi tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, kira-kira 20 persen lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker paru-paru dibandingkan orang yang tinggal di daerah berudara bersih.

Tingkat sensitivitas Anda terhadap partikel berbahaya di udara, tergantung pada sifat keturunan dalam keluarga Anda. Ketika Anda bernapas di udara yang bersifat karsinogen, udara ini diserap ke dalam aliran darah, kemudian liver membersihkannya.

Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa beberapa orang liver yang bekerja lebih lamban dibanding liver orang lainnya. Walhasil, karsinogen tinggal lebih lama di dalam aliran darah dan menyebabkan kerusakan.

Dr. Schiller menjelaskan, liver yang terlalu aktif juga bisa berbahaya, dengan cara memecah molekul yang tidak berbahaya dan mengubahnya menjadi karsinogen. Molekul-molekul ini kemudian dikirim kembali ke dalam darah beredar ke seluruh tubuh. Jika sel-sel paru-paru menyerapny,a maka sel kanker akan tumbuh.

 

Cara Melindungi Diri dari Kanker Paru

Mengisap rokok masih menjadi penyebab utama kanker paru-paru. Wanita perokok 13 kali lebih berisiko mendapatkan penyakit ini dibanding yang bukan perokok. Simak tiga faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan risiko Anda.


1. Anda pernah merokok.

Risiko kanker paru-paru segera urun segera setelah Anda berhenti merokok. Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan bahwa lima tahun setelah berhenti, mantan perokok wanita 21 persen lebih sedikit yang meninggal karena kanker paru-paru dibanding wanita yang terus merokok.

Risiko ini terus berkurang setiap tahun, jika Anda tetap bertahan untuk tidak merokok.


2. Suami Anda merokok ketika Anda tidak ada.

Adalah baik jika Anda tidak mengirup asap rokok yang dihasilkan oleh suami Anda. Tapi, sisa-sisa asapnya masih bisa berakibat buruk bagi Anda.

Para peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory menemukan bahwa asap nikotin akan melekat pada rambut, kulit, furniture, interior mobil, dan debu selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan setelah seseorang merokok.

Sisa asap ini kemudian bereaksi dengan polutan udara asam nitrit umum di dalam ruangan. Bersama-sama mereka menghasilkan karsinogen berbahaya yang dapat terhirup dan masuk ke dalam aliran darah atau melalui kulit.


3. Anda kadang-kadang merokok.

Risiko kanker paru-paru untuk wanita usia 35 sampai 49 tahun yang merokok 1-4 batang sehari lima kali lebih tinggi dari bukan perokok, menurut sebuah studi dari University of California, San Francisco's Center for Tobacco Control Research and Education.

"Ada orang yang berkeyakinan bahwa satu batang rokok tidak akan menyakiti Anda, tapi itu tidak benar," kata Stanton A. Glantz, PhD, direktur San Francisco's Center for Tobacco Control Research and Education.

"Rokok, sesedikit apapun, tetap berisiko menjadi penyebab kanker."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com