Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2016, 16:00 WIB

Selain itu, motivator James Gwee mendorong para penyintas agar turut menyosialisasikan bahaya kanker payudara. Suasana kian meriah saat penyanyi Rossa hadir di atas panggung. Meski tak semua penderita saling kenal, mereka tak ragu berjoget dan bernyanyi bersama.

Menurut Endang Murniati dari Humas YKPI, antusiasme para penyintas kanker payudara untuk menghadiri pertemuan di Jakarta itu tinggi meski dengan biaya sendiri. "Tadinya mau kami tutup saat ada 600 pendaftar. Banyak permintaan agar pendaftaran tak ditutup karena mereka ingin terlibat," ujarnya.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar berharap para penyintas turut aktif menyosialisasikan pemeriksaan dini kanker payudara kepada masyarakat. Sosialisasi itu dimulai dari orang-orang terdekat. "Harapannya, informasi tentang kanker payudara bisa menyebar ke daerah lewat para penyintas yang hadir pada pertemuan ini," ujarnya.

Walta mengatakan, perkumpulan penyintas perlu dibentuk di sejumlah daerah. Adanya komunitas penyintas kanker memudahkan penderita kanker payudara ataupun masyarakat umum untuk mendapat informasi tentang pencegahan dan penanganan penyakit itu.

Hasil pemeriksaan unit mobil mamografi YKPI yang dilakukan Februari hingga Desember 2015 menunjukkan, dari 3.427 orang diperiksa, ditemukan 428 orang dengan tumor jinak dan 47 orang dengan tumor ganas.

Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2010, kanker payudara termasuk jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap dan rawat jalan yakni 12.014 pasien. Dari jumlah total kasus itu, 70 persennya terdeteksi pada stadium lanjut.

Padahal, menurut Linda, jika terdeteksi kanker payudara stadium awal, pasien punya peluang hingga 98 persen lebih besar untuk sembuh. Namun, deteksi dini kanker terkendala karena mamografi atau alat deteksi tumor payudara belum dimiliki semua rumah sakit umum daerah.

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Dimyati Achmad mengatakan, jika kanker payudara bisa terdeteksi pada stadium awal, beban Jaminan Kesehatan Nasional jadi ringan. "Makin rendah stadiumnya, kian rendah biaya pengobatannya," ujarnya.

Ketersediaan sarana kesehatan dan pertukaran informasi sesama penyintas kanker payudara jadi langkah penting agar negeri ini bebas dari kasus kanker payudara stadium lanjut. (C04)

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Oktober 2016, di halaman 1 dengan judul "Menularkan Semangat Sesama Penyintas".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com