Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian: "Selfie" dan Unggah Foto di Medsos Bikin Bahagia!

Kompas.com - 06/10/2016, 19:11 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com – Kegiatan foto-foto serta mengunggahnya ke media sosial saat beraktivitas sering kali menuai cibir banyak orang. Namun, riset bicara sebaliknya.

Peneliti dari University of Southern California membuktikan, kegiatan tersebut justru berarti seseorang menikmati kegiatannya dan merasa lebih bahagia.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa mengambil foto mampu menambah efek positif sebuah pengalaman karena meningkatnya rasa keterlibatan seseorang," ujar Kristin Diehl, peneliti itu, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (10/6/2016).

Diehl mengajak 2.000 responden berpartisipasi dalam beragam kegiatan, mulai dari bepergian naik bus sampai bersantap di pujasera. Sebagian peserta diwajibkan mengambil foto dan yang lain hanya diminta menikmati acara.

Sepanjang kegiatan, responden juga diharuskan mengisi survei pengukur kebahagian mereka. Laporan kemudian membuktikan bahwa tingkat kegembiraan paling tinggi dimiliki responden yang berfoto dan mengunggahnya ke media sosial.

"Rasa hanyut dan keterlibatan dalam kegiatan itu menjadi faktor penting yang mempengaruhi tingkat kesenangan mereka," ujar Diehl.

Selfie

Selain mengunggah foto di media sosial, selfie pun terbukti mampu memberikan dampak positif bagi pelakunya.

Dilansir dari Cosmopolitan, psikolog dari University of California meminta 41 siswa untuk berswafoto di sela-sela kegiatan sembari menuliskan keadaan emosi mereka.

Awalnya, para siswa hanya diminta mencatat suasana hati mereka tiga kali sehari selama empat minggu. Tiga pekan setelah itu, peserta dibagi menjadi tiga kelompok, salah satunya bertugas menceritakan perasaan serta berswafoto sambil tersenyum.

Thinkstock Ilustrasi selfie ketika di tempat makan

Pada akhir penelitian, grup yang diminta melakukan swafoto tersebut dilaporkan mempunyai tingkat kepercayaan diri paling tinggi. Selain itu, mereka juga dinilai lebih bahagia dibanding grup lainnya.

Selfie ternyata dapat mengajarkan sang pelaku agar lebih menghargai penampilan alaminya. Ketika swafoto, seseorang memang cenderung melihat kekurangan, tetapi pada saat yang sama ia juga menyadari sisi baik dari dirinya.

Swafoto berpengaruh pula membantu pelakunya untuk mengeksplorasi diri sendiri. Misalnya, seseorang bisa mengenali ekspresi ketika marah, sedih, atau bahagia, melalui selfie.

Efek-efek dramatis saat melakukan swafoto juga mampu memancing rasa artistik pecinta selfie. Memberikan pencahayaan tambahan dan memakai fasilitas warmth photo, misalnya, akan menambah cita rasa seni dan pengetahuan seseorang dalam mengambil foto diri terbaik.

Terlebih lagi, eksplorasi selfie ini kini lebih mudah dilakukan cukup dengan bantuan smartphone. Berbagai fitur telah disematkan pada ponsel kamera untuk menghasilkan swafoto senatural mungkin. Ambil contoh fasilitas kamera depan 16 megapiksel bawaan Oppo F1s.

Kamera ponsel tersebut dilengkapi sensor dengan bukaan 1/3.1 inci dan aperture besar f2.0. Dua teknologi ini memberi sensitivitas tinggi pada kamera saat menyerap cahaya.

Tampilan gambar nantinya akan lebih terang serta memiliki detail tajam. Hasil selfie pun dapat terlihat natural sekaligus menggambarkan diri si pemilik swafoto tersebut.

Sudah rahasia umum juga, rasa bahagia—apa pun penyebabnya—pada akhirnya adalah faktor penting buat kesehatan seseorang.

Siap jadi orang yang lebih bahagia dengan selfie?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com