Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2016, 07:33 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com - Margaret Chan, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada World Health Assembly 2014 menyampaikan bahwa hari ini berbagai produk makanan melalui proses distribusi lintas negara.

Karena perjalanan panjang itu, konsumen diminta teliti terhadap asupan makanan serta tidak sembarangan dalam proses memasaknya.

Pasalnya, perjalanan bahan makanan untuk sampai di piring saji memiliki risiko besar terkontaminasi virus dan terpapar senyawa kimia. Hal ini berlaku baik pada makanan tradisional di pasar atau hasil olahan industri.

Buah atau sayuran boleh jadi masih mengandung residu pestisida, sedangkan daging hewan dapat terkena bakteri salmonela. Keduanya membutuhkan cara pengolahan tertentu hingga matang agar zat pencemar benar-benar hilang.

Dilansir Kompas.com pada 2015, terdapat sekitar 200 kejadian luar biasa keracunan makanan di Indonesia setiap tahun. Penyakit yang paling sering diderita adalah diare, tifus, dan disentri.

Nutrisi

Selain cermat dalam pengolahan, konsumen sebaiknya juga memperhatikan asupan gizi mereka. Makan sebaiknya tidak sekadar kenyang, tetapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh.

Thinkstock Piring sajian sebaiknya diisi dengan asupan karbohidrat, protein, vitamin, hingga mineral seimbang.

Piring sajian sebaiknya diisi dengan asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Sayur dan buah disarankan menjadi porsi terbesar atau sepertiga bagian piring dalam satu kali makan.

Setiap penyajian, konsumen juga sebaiknya memperhatikan kandungan gula. Makanan dan minuman bergula cenderung mengandung lebih banyak kalori yang mengakibatkan pada kegemukan dan kerusakan gigi.

Tak hanya itu, asupan garam pun hendaknya dikurangi. Terlalu banyak garam berpotensi meningkatkan tekanan daran tinggi dan dapat menyebabkan penyakit jantung atau stroke.

Kedua kandungan di atas sering kali tanpa sadar dikonsumsi melalu makanan kemasan. Maka dari itu, konsumen pun layak hati-hati memilih bahan makanan cepat saji.

Label makanan pun patut diperiksa sebelum membeli. Lebih baik lagi bila makanan kemasan tidak mengandung penguat rasa.

Makanan kemasan sehat yang dapat Anda pilih, salah satunya Bakmi Mewah. Makanan ini dilengkapi dengan ayam dan jamur asli sebagai pelengkap nutrisi.

Karena sifatnya yang cepat saji, bakmi dapat diproses hanya dalam waktu tiga menit. Varian ini pun dapat menjadi alternatif asupan sehat ketika sedang tidak sempat memasak.

Ujaran lama mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal itu pun berlaku pada pemilihan asupan makanan agar penyakit tidak menghampiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com