Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2016, 19:17 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com - Penelitian baru menemukan, bahwa sebagian besar aplikasi pelacak kesuburan tidak bekerja dengan baik. Jadi, bagaimana Anda bisa tahu kapan Anda sedang berovulasi?

Sebuah studi baru oleh Rumah Sakit New York-Presbyterian / Weill Cornell Medical College menemukan, bahwa hanya empat dari 53 aplikasi penghitung kesuburan yang akurat menghitung kapan waktu yang paling mungkin bagi seorang wanita untuk hamil. Aplikasi-aplikasi itu menghitung masa subur berdasarkan lamanya periode haid Anda.

Masalahnya adalah, bahwa kebanyakan wanita tidak memiliki siklus haid yang bisa diprediksi, kata Lauren Streicher, M.D., seorang profesor kebidanan dan kandungan di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

"Jika siklus Anda tepat 28 hari dan itu tepat seperti jam, maka mungkin aplikasi-aplikasi itu cukup akurat untuk memrediksi masa subur Anda," katanya.

Selain itu, kata Streicher hanya karena Anda memiliki periode haid, bukan berarti Anda berovulasi karena ada beberapa wanita yang tidak berovulasi rutin setiap bulan.

Jadi, bagaimana cara untuk tahu dengan pasti kapan masa subur Anda?

Anda bisa memeriksa cairan serviks Anda. Jika terlihat seperti putih telur mentah dan bisa membentang sekitar 2,5 inci di antara jari-jari tangan tanpa putus, Anda mungkin sedang ada dalam masa subur. Tapi, ada metode yang lebih ilmiah untuk menentukan masa subur.

Streicher merekomendasikan Anda membeli alat tes kesuburan di apotik. Cara pakainya sama dengan alat tes kehamilan, yaitu Anda harus meneteskan air seni Anda ke dalam alat itu.

Anda juga bisa melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar progesteron (hormon reproduksi utama yang kadarnya naik di sekitar waktu Anda berovulasi) atau melakukan USG di pertengahan siklus untuk mencari bukti ovulasi .

Setelah Anda tahu Anda sedang berovulasi, Anda bisa melakukan tindakan yang diperlukan. Jika Anda ingin hamil, inilah saatnya Anda mengajak pasangan Anda untuk bercinta tanpa alat kontrasepsi tentunya.

Perlu diingat, kesempatan hamil juga ditentukan oleh motilitas dan kualitas sperma pria Anda. Streicher menyarankan, Anda berhubungan seks dalam waktu 24 jam setelah mendapatkan hasil ovulasi yang positif.

Kemudian, rencanakan untuk bercinta lagi, dua atau tiga hari berturut-turut untuk meningkatkan kemungkinan hamil.

Namun, terlalu fokus pada perhitungan masa subur yang tepat, dapat membuat Anda stres. Mary E. Sabatini, MD, Ph.D., seorang ahli kesuburan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengatakan bahwa, adalah ide yang baik jika Anda mulai berhubungan seks dua sampai tiga kali seminggu dimulai pada hari ke sembilan siklus Anda. Jika Anda melakukannya, Anda akan memiliki kesempatan yang baik untuk mengandung.

Tapi, jika Anda sudah berhubungan seks selama setahun tepat di saat masa subur dan usia Anda di bawah 35 tahun, namun tak kunjung hamil, periksakan diri ke dokter.

"Jika Anda berhubungan seks dua sampai tiga kali atau lebih dalam seminggu dan tak kunjung hamil, mungkin ada sesuatu yang lain yang terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com