Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2016, 17:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

WONOGIRI, KOMPAS.com - Tanaman obat digunakan turun-temurun oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan. Namun, seiring berkembangnya zaman, tanaman obat yang bersumber dari alam kurang populer di kalangan milenial.

Praktisi Kesehatan Natutal dan Homeopath, Tjok Gde Kerthyasa BHSc (Hom) AdHom mengatakan, generasi muda yang lahir di era internet saat ini semakin terpisah dari alam.  Hal itu sangat disayangkan, mengingat khasiat tanaman obat sangat besar.

Tjok Gde menuturkan, tanaman obat termasuk warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Penduduk Indonesia seharusnya bangga karena keanekaragaman hayati Indonesia terbesar nomor 2 di dunia, setelah Brazil. Ada sekitar 7000 tanaman yang berpotensi sebagai obat.

"Di Jawa ada jamu, kalau di Bali punya Usada. Kalau anak muda pikir jamu itu kuno, jadi yang kuno harus dilestarikan," kata Tjok Gde.

Kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat terus meningkat, termasuk tren memilih produk herbal untuk menekan efek samping konsumsi obat kimia. Saat ini permintaan global obat dan suplemen herbal meningkat, 9 persen per tahun.

CEO produsen produk herbal PT Deltomed Laboratories, Mulyo Rahardjo mengatakan, salah satu cara mengenalkan tanaman herbal ke generasi milenial adalah dengan menciptakan produk berbahan tanaman obat yang praktis dikonsumsi dan telah terbukti khasiatnya secara ilmiah.

Menurut Mulyo, generasi muda sebenarnya sudah mulai sadar akan pentingnya menggunakan bahan alami untuk menjaga kesehatan.

Tetapi, masih banyak juga yang belum menyadari hidup sehat karena merasa masih sehat. Untuk itu, PT Deltomed Laboratories mulai membuat produk herbal yang menyasar generasi muda sebagai konsumennya, yaitu Herbana.

"Kita ingin dengan adanya Herbana, anak muda diedukaai untuk peduli kesehatan," kata Mulyo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com