Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Indonesia di Balik Penelitian Vaksin Dengue

Kompas.com - 31/10/2016, 14:19 WIB

Studi itu bagian dari riset vaksin dengue, bernama Chimeric Yellow Fever 17D-Tetravalent Dengue Vaccine (CYD-TDV) selama 20 tahun.

Prof Sri Rezeki Hadinegoro, peneliti utama vaksin CYD-TDV di Indonesia, mengatakan, hasil riset menunjukkan efikasi vaksin CYD-TDV 65,6 persen. Vaksin itu bisa menekan kasus dengue 80,8 persen dan mengurangi dengue berat 92,9 persen.

Namun, vaksin dengue yang diberikan tak memberikan perlindungan 100 persen. Karina dan Annisa kena DBD. Seusai penyuntikan vaksin ketiga, Karina demam dua hari dan dibawa ke puskesmas. Menurut dokter, Karina positif terkena DBD, tetapi tak perlu dirawat inap karena trombositnya di batas normal.

"Dokter mengatakan, meski sakit, badannya tak terlalu lemas," kata Juwariyah.

Dari pengalaman itu, Eka dan Juwariyah bersyukur anak-anak mereka menjadi subyek riset vaksin dengue. Mereka menilai, anak yang diberi vaksin lebih kuat dibandingkan yang tak mendapat vaksin jika kena DBD.

Eka ingin anak keempatnya mendapat vaksin serupa. Karena bukan subyek riset, ia harus membayar vaksin itu. Ia mendapat informasi, biaya sekali vaksin Rp 1 juta. Artinya, ia harus merogoh kocek Rp 3 juta untuk tiga kali vaksin per anak.

Di luar urusan vaksin dengue, Juwariyah senang anaknya menjadi subyek riset karena keluarganya mendapat manfaat lain, yakni bantuan pengurusan kartu Jaminan Kesehatan Nasional. Keluarga Juwariyah termasuk penerima bantuan iuran.

Manfaat lain, kata Eka, anak- anak yang menjadi subyek riset mendapat vaksin influenza. Mereka diajak berwisata, antara lain ke Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta dan Taman Wisata Matahari di Cisarua, Bogor.

Kini, vaksin dengue CYD- TDV disetujui beredar di Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan bagi kelompok usia 9-16 tahun. Indonesia jadi satu dari 12 negara yang mengizinkan peredaran vaksin itu. Di balik riset panjang vaksin dengue pertama di dunia itu, anak-anak dan sejumlah peneliti Indonesia turut berkontribusi.


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Oktober 2016, di halaman 1 dengan judul "Anak Indonesia di Balik Penelitian Vaksin Dengue".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com