Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2016, 19:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa salah paham yang masih dipercaya banyak orang mengenai produk perawatan kulit anti-penuaan. Beberapa orang berkata, bahwa jika kulit menjadi kemerahan setelah pemakaian suatu produk, misalnya, berarti bahwa produk itu tidak baik.

Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena ada beberapa terapi anti-penuaan yang memang menyebabkan kulit menjadi kemerahan dan itulah tahap yang harus dilalui.

"Kita harus berangkat dari sains dan memulai rutinitas perawatan kulit wajah yang sesuai sains sebenarnya tidak perlu rumit. Jika Anda konsisten terhadap aturan dasar maka Anda bisa mendapatkan kulit yang nampak lebih muda," kata Dennis Gross, MD, dermatologis di New York City dan pendiri Dr. Dennis Gross Skincare line.

Pertama-tama, Anda harus memisahkan fakta dan mitos agar tahu bagaimana cara merawat kulit dengan benar.

Mitos: Kulit harus terasa kencang setelah dibersikan

Fakta: Jika kulit tidak terasa segar dan kenyal, Anda mungkin mencuci dengan pembersih yang terlalu keras. Deterjen terlalu keras dapat meningkatkan tampilan garis-garis halus, karena mengikis kelembaban alami kulit dan bahkan dapat memicu jerawat juga.

Beralihlah ke krim pembersih dengan hidrator seperti gliserin dan surfaktan ringan seperti natrium atau disodium kokoil glutamat atau kokamidopropil PG-dimonium klorida fosfat (CPG), yang berasal dari minyak kelapa.

"Zat-zat itu membersihkan dan mengembalikan kelembaban," kata Marianna Blyumin-Karasik, MD, instruktur klinis dermatologi di University of Miami.

Mitos: Produk apotik tidak baik untuk kulit

Fakta: "Terlepas di mana suatu produk dijual, sebagian besar produk anti-penuaan mengandung bahan aktif yang sama," kata David Bank, MD, dermatolog di Mount Kisco, NY.

Rata-rata produk anti-penuaan mengandung bahan seperti retinoid, alpha hydroxy acids, peptida, dan antioksidan seperti vitamin C dan teh hijau. Untuk mendapatkan produk yang paling baik, carilah produk dengan kemasan yang dirancang untuk menjaga kesegaran dan kualitas produk, misalnya botol dengan pompa di atasnya.

Kemasan dengan wadah berwarna buram juga baik, karena menghalangi sinar matahari merusak produk. Jangan lupa memeriksa label untuk mencaritahu bahan yang terkandung di dalamnya, minimal 10 bahan yang ada di daftar teratas.

Mitos: Produk anti-penuaan membuat kulit tampak lebih buruk

Fakta: Krim topikal seharusnya tidak membuat kulit menjadi merah seperti terapi laser atau chemical peeling (yang juga merupakan terapi anti-penuaan).

Tapi bahan penting seperti retinoid, yang berfungsi merangsang pergantian sel dan produksi kolagen, dapat menyebabkan efek yang menjengkelkan sehingga Anda mungkin tergoda untuk menghentikan pemakaiannya.

Namun, jika Anda berhenti memakainya, itu adalah kesalahan jika Anda ingin hasil yang maksimal. Persiapkan kulit selama dua minggu dengan antioksidan seperti teh hijau sebelum Anda mulai menggunakan produk retinol, dan mulai dengan kandung retinol rendah sebelum menggunakan produk dengan kadar retinol lebih tinggi.

Ketika Anda sudah siap untuk menerapkannya, campur sedikit krim ukuran retinol dengan krim wajah Anda yang biasa selama tiga malam pertama untuk membantu mencegah kekeringan.

Jika Anda merasa kulit masih terlalu kering, aplikasikan krim pelembap selama lima menit setiap malam dan kemudian bilas. Jika kulit sudah terbiasa, Anda bisa menggunakan krim retinol semalam penuh.

Mitos: Jika sebuah produk tidak bekerja dengan cepat, artinya memang tidak efektif

Fakta: Sangat penting untuk tetap bertahan dengan produk pilihan Anda selama beberapa waktu untuk melihat apakah produk itu membawa perubahan yang baik bagi kulit Anda, atau tidak.

"Saya sarankan menunggu delapan sampai 10 minggu sebelum Anda meninggalkan produk itu dan mencoba produk yang baru," kata Mark G. Rubin, MD, asisten profesor dermatologi di University of California, San Diego.

Dan perlu diingat bahwa kulit setiap orang merespon produk dengan cara yang berbeda-beda. Jadi, apa yang bagus untuk Anda belum tentu bagus untuk orang lain dan begitu juga sebaliknya. Anda harus mencobanya sendiri untuk tahu efeknya pada kulit Anda.

Mitos: Setelah usia 40, pemakaian SPF adalah sia-sia

Fakta: Jangan menyingkirkan SPF meski usia Anda suda 40 tahun atau lebih. Masih ada banyak waktu untuk menangkal efek penuaan yang disebabkan oleh matahari.

Terlebih lagi, tidak ada usia ajaib di mana kulit Anda berhenti menjadi rentan terhadap kerusakan akibat matahari.

"Sinar UV memicu radikal bebas, molekul yang merusak struktur kulit dan menyebabkan kerutan dan kekenduran," kata Gross.

Kenakan tabir surya berspektrum luas, minimal dengan SPF 30 atau lebih setelah menggunakan krim wajah. Atau, pilih pelembab dengan kandungan avobenzone, Mexoryl, seng oksida, serta penghalau UVA dan UVB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com