Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2016, 10:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Semua orang pernah batuk dan biasanya tidak berlangsung terlalu lama, kata Peter Dicpinigaitis, MD, direktur Montefiore Cough Center and profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine di New York City.

Tetapi, ada juga batuk yang berlangsung lama seolah tidak mau sembuh sehingga perlu ditangani oleh dokter. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab batuk berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.


Virus flu

Batuk yang berlangsung selama tiga minggu atau kurang kemungkinan besar disebabkan oleh flu biasa. Tapi, kadang flu juga bisa menyebabkan batuk yang bertahan hingga satu bulan setelah gejala lain berakhir, biasanya jenis batuknya adalah batuk kering dengan lendir bening.

"Virus mengiritasi ujung saraf di saluran napas sehingga saluran ini menjadi sensitif selama beberapa waktu," kata Dr. Dicpinigaitis.

Cara mengatasinya: Tidak ada obat untuk infeksi virus, sehingga Anda harus menunggu penyakit flu sembuh dengan sendirinya.

Jika batuk Anda terasa sangat serius, obat flu yang dijual bebas bisa membantu meredakan gejala atau dokter bisa memberi resep obat untuk menenangkan refleks batuk Anda, kata Gerard W. Frank, MD, profesor kedokteran di divisi penyakit paru UCLA.

Obat jenis dekongestan atau ekspektoran dapat membantu mengencerkan lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan.


Postnasal drip

Jika Anda mengalami batuk (basah atau kering) yang telah berlangsung selama delapan minggu atau lebih, bisa jadi itu adalah postnasal drip kronis.

Postnasal drip adalah kondisi di mana lendir terakumulasi di dalam sinus dan masuk ke bagian belakang tenggorokan, menciptakan sensasi menggelitik sehingga memicu batuk. Tidak ada tes yang dapat memastikan kondisi postnasal drip.

Gejala lainnya adalah Anda sering berdehem untuk membersihkan tenggorokan dan sakit tenggorokan. Karena ini adalah kasus yang begitu umum, dokter sering mencoba untuk tetap mengobati walau mereka tidak yakin akan diagnosisnya, kata D. Frank.

Cara mengatasinya: Bilas hidung dengan cairan saline atau pergi ke dokter. Biasanya, dokter akan merekomendasikan obat jenis steroid atau antihistamin untuk mengurangi peradangan. Perhatikan warna lendir Anda.

"Lendir warna kuning atau hijau berarti sistem kekebalan tubuh Anda sedang dihantam oleh kuman dan menjadi tanda adanya infeksi bakteri," kata Dr Frank. Dalam hal ini, berarti Anda perlu antibiotik.


Asma

Orang yang menderita batuk asma akan mengalami batuk kering terus-menerus dan biasanya ini adalah satu-satunya gejala yang nampak.

Batuk asma akan memburuk pada malam hari, selama atau segera setelah berolahraga, ketika Anda menghirup udara dingin atau ketika Anda berada di sekitar alergen, seperti bulu hewan peliharaan atau serbuk sari bunga.

Cara mengatasinya: Biasanya, dokter memberikan tes pernapasan untuk mendiagnosis asma dan merekomendasikan menggunakan inhaler dua kali sehari selama beberapa minggu untuk melihat apakah batuk Anda reda atau tidak. Antihistamin atau suntikan alergi juga dapat membantu.


Acid reflux

Duapuluh lima persen kasus batuk kronis disebabkan oleh gastroesophageal reflux disease (GERD). Ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, ujung saraf akan teriritasi dan memicu batuk terus-menerus. Tapi sayangnya, kondisi ini sulit untuk didiagnosa.

"Tidak semua orang dengan GERD merasakan mulas," kata Dr Dicpinigaitus. "Jika Anda batuk setelah makan, ketika berbaring di malam hari, atau setelah bangun pagi, atau suara sering tiba-tiba serak sambil batuk-batuk, ini adalah petunjuk kemungkinan adanya refluks."

Cara mengatasinya: Sebagian besar kasus GERD relatif mudah untuk diatasi dengan obat antasida. Tapi, batuk karena GERD bisa keras kepala sehingga harus mendapat pertolongan dari dokter, kata Dr Dicpinigaitis.

Menurunkan berat badan terutama bagian bawah tubuh kadang-kadang bisa membantu. Angkat kepala Anda dengan bantuan bantal saat tidur juga bisa meringankan batuk GERD.


Pneumonia

Batuk bisa menjadi tanda adanya penyakit parah seperti misalnya pneumonia. Pneumonia dapat berkembang ketika infeksi pernapasan menyebar ke paru-paru, menyebabkan kantung udara paru-paru terisi dengan nanah.

Hal inilah yang menyebabkan Anda sulit untuk bernapas dan batuk terus-menerus. Pneumonia dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.

Cara mengatasinya: Periksakan diri ke dokter. Dokter akan meminta Anda menjalani tes X-ray yang adalah satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah Anda memiliki pneumonia atau tidak.

Namun, beberapa dokter akan mendiagnosa dengan mendengarkan paru-paru Anda menggunakan stetoskop, kata Dr Frank.

Sebagian besar kasus pneumonia yang serius pada orang dewasa adalah karena bakteri dan diobati dengan antibiotik.


Batuk rejan

Penyakit ini sangat menular. Anda bisa mendapatkan batuk rejan, alias pertusis, walau telah divaksinasi (karena efek vaksinasi akan melemah seiring berlalunya waktu).

Cara mengatasinya: Antibiotik dari dokter dapat mengurangi gejala batuk rejan dan menjaga Anda dari penyebaran bakteri dari orang lain. Batuk rejan bisa menyebabkan kematian terutama pada bayi.

 

Penyebab lainnya

Untuk batuk yang tidak merespon pengobatan di atas, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan X-ray dada atau CT scan paru-paru atau sinus.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui secara lebih pasti adanya kondisi serius seperti penyakit paru obstruktif kronik atau kanker paru-paru.

Jika batuk Anda hanya muncul pada waktu atau tempat tertentu, pertimbangkan kemungkinan adanya alergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com