Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2016, 09:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau rektum. Kedua bagian tersebut merupakan bagian dari sistem pencernaan yang memroses makanan dan membuang sisa makanan dari tubuh.

Menurut dr Niken Wastu Palupi, MKM, Kepala Sub Direktorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, kanker usus besar merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di Indonesia, dengan jumlah kasus 1,8 / 100.000 penduduk. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum mengenali gejala kanker usus besar, sehingga banyak yang datang ke rumah sakit setelah stadium lanjut. Padahal, semakin dini kanker usus besar terdeteksi semakin besar peluang kesembuhannya.

Salah satu gejala paling umum dari kanker usus besar adalah adanya perubahan pola buang air besar dan buang air besar yang disertai darah. Namun, tak jarang gejala ini dianggap sebagai penyakit wasir.

“Masih banyak pasien yang tak mengetahui gejala kanker usus besar stadium awal. Karena itu, mengenali faktor risiko, deteksi dini, dan melakukan pemeriksaan secara berkala sangat penting dilakukan,” jelas dr Ibrahim Basir, SpB-KBD dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia Jakarta Raya saat temu media di Double Tree Hotel, Jakarta (09/11).

Hingga kini penyebab pasti kanker usus besar memang belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang penting diperhatikan:

- Usia di atas 50 tahun. Meski mayoritas pasien didiagnosis kanker usus besar berusia di atas 50 tahun, kanker ini bisa dialami mereka yang berusia lebih muda.

- Memiliki riwaayat kesehatan keluarga yang menderita kanker usus besar.

- Pernah mengalami kanker usus besar atau pernah ada polip pada usus

- Memiliki kondisi radang usus kronik

- Pola makan tidak sehat. Asupan makanan didominasi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat.

- Jarang emlakukan aktivitas fisik

- Mengidap diabetes

- Obesitas/ kegemukan

- Merokok

- Mengonsumsi alkohol

Bagi mereka yang memiliki faktor risiko, dr Ibrahim menyarankan melakukan pemeriksaan rutin, baik dengan colok dubur maupun colonoscopy. Pasalnya, dengan pemeriksaan teratur, adanya kanker usus besar dapat lebih cepat terdeteksi sebelum berkembang ke stadium lanjut.

Umumnya polip yang muncul di usus membutuhkan waktu lama, sekitar 10-15 tahun untuk berkembang menjadi kanker usus besar. Jika polip segera ditemukan, dokter dapat melakukan operasi pengangkatan polip sebelum berkembang menjadi kanker.

Selain pemeriksaan teratur, menjalankan pola hidup CERDIK juga dapat membantu mencegah kanker usus besar.

Cek kesehatan secara berkala

Enyahkan asap rokok

Rajin aktivitas fisik

Diet gizi seimbang

Istirahat cukup

Kelola stres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com