Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2016, 10:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya hidup tidak aktif menjadi penyebab masalah kesehatan di dunia saat ini. Bahkan di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, hampir separuh dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia dikategorikan tidak cukup aktif melakukan aktivitas fisik.

Menurut dr. Andi Kurniawan, SpKO, dari total populasi di Indonesia hanya 20% yang melakukan olahraga dan hanya 1 % yang melakukan olahhraga prestasi.

“Enggak heran kalau masalah obesitas di dunia makin meningkat. Kurangnya aktivitas fisik berbanding lurus dengan naiknya tingkat obesitas dalam 3 tahun belakangan ini,” ungkap dr Andi saat ditemui dalam acara Taiwan Excellence di D.Lab, Jakarta (10/11).

Padahal, olahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, diantaranya menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, meningkatkan kekuatan tulang, meningkatkan kekuatan otot, serta membantu menurunkan berat badan.

Ditambahkan Andi, meski olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas sebaiknya tak memilih high impact sport seperti lari. Pasalnya, hal ini dapat berisiko menyebabkan cedera pada otot lutut.

“Pada orang obesitas, pembuluh darah di sendinya lebih besar, sehingga rentan cedera. Untuk menurunkan berat badan, pilih olahraga aerobik saja, seperti berenang, bersepeda, atau joging,” ujarnya.

Jika olahraga pada umumnya dilakukan selama 30 menit per hari, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya dilakukan lebih dari 30 menit per hari.

Selain itu, perhatikan kebutuhan tubuh. Jangan memilih jenis olahraga mengikuti trend. Kenali kondisi tubuh dan kebutuhannya. Jika memang sudah lama tak berolahraga, Andi menyarankan untuk memulainya dari olahraga yang ringan dengan durasi pendek.

Listen to our body. Saat mulai melakukan olahraga, tubuh kelelahan enggak, perlu ganti jenis olahraga enggak, durasinya perlu dikurangi enggak. Semua harus disesuaikan kondisi tubuh, kalau enggak malah bisa cedera,” jelas dr Andi.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dosis olahraga pun sebaiknya ditingkatkan berkala. Pasalnya, olahraga dengan dosis yang sama dari hari ke hari membuat otot tak beradaptasi, sehingga kekuatan otot tidak meningkat.

“Olahraga itu yang penting ada progressnya, jadi manfaatnya terasa. Misalnya dimulai dari jalan santai, setelah terbiasa tingkatkan jadi jalan cepat, lalu tingkatkan lagi berlari. Begitu terus, supaya otot terus beradaptasi,” ungkap dr Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com