KOMPAS.com - Meabh McHugh-Hill, mahasiswa asal Inggris, hampir saja kehilangan penglihatan setelah memakai lensa selama 10 jam, hanya dua jam lebih lama dari batas 8 jam yang direkomendasikan. Kebiasaan itu menyebabkan lensa kontak menempel di bola matanya sebelah kiri dan sulit dilepas.
Sejak remaja, McHugh-Hill memang membenci memakai kacamata. Ia mulai memakai lensa kontak saat berusia berusia 16 tahun. Ketika itu, ia masih memakai kacamata saja sepanjang hari dan baru mengenakan lensa kontak hanya untuk pergi keluar pada malam hari.
Salah satu dampak dari pemakaian lensa kontak yang dirasakan McHugh-Hill ialah matanya mulai terasa kering. Namun, ia selalu menggunakan obat tetes khusus lensa kontak untuk mengatasi hal tersebut.
Seiring bertambahnya usia, ketika McHugh-Hill mulai masuk universitas, ia menjadi lebih sadar tentang penampilan dan memutuskan untuk menggunakan kontak sepanjang hari, setiap hari.
Sayangnya, satu malam di bulan Agustus, wanita 23 tahun itu lupa melepas lensa kontak selama lebih dari 10 jam karena asyik menonton film dengan sang kekasih.
Tak lama, McHugh-Hill berusaha mengeluarkan lensa kontak seperti biasa. Saat ia mencubit mata untuk mengeluarkan lensa kontak, lensa itu telah menempel di korneanya dan tak bisa dilepas. McHugh-Hill pun merasakan rasa sakit saat ia berusaha lebih kencang untuk melepaskan lensa kontak tersebut.
McHugh-Hill memutuskan untuk membasahi matanya dengan obat tetes mata khusus, ia beranggapan bahwa lensa kontak hanya menempel sementara akibat matanya yang kering.
Benar, setelah itu ia berhasil melepas lensa kontak tersebut, namun merasakan rasa sakit yang menjadi setelahnya. Keesokan harinya, mata kiri McHugh-Hill malah tidak bisa terbuka.
"Saya mencoba untuk membuka paksa kelopak mata kiri untuk melihat di cermin, tapi begitu melihat cahaya di ruangan, mata saya langsung tertutup sendiri. Itu mengerikan," katanya.
Saat memeriksakan matanya ke ahli mata di Royal Liverpool University, dokter mengungkapkan bahwa saat ia menarik paksa lensa kontak tadi malam, tanpa sengaja lapisan tipis terluar dari bola matanya juga ikut terangkat.
Kondisi itu membuat McHugh-Hill harus menjalani perawatan tetes antibiotik setiap jam dan berada di kamar tidurnya selama lima hari, karena dia tidak tahan cahaya.
Sekarang, walau penglihatannya sudah kembali normal, mata kirinya menjadi sangat sensitif. Bekas luka permanen pada pupil membuat McHugh-Hill tidak bisa memakai lensa kontak di mata kirinya untuk seumur hidup.
Jaringan parut pada kornea juga membuat ia tidak bisa menjalani operasi laser mata untuk menyembuhkan mata minus.
"Saya sangat, sangat beruntung. Saya bisa saja kehilangan penglihatan saya. Saya hanya tidak menyadari betapa berbahaya memakai lensa kontak terlalu lama tanpa sering menghidrasi mata sesering mungkin.”
Ahli mata Dr David Allamby dari Focus Clinic di London memperingatkan, kebiasaan buruk mengenakan lensa kontak dapat memiliki konsekuensi parah. "Risiko terbesar adalah infeksi mata,” katanya.
Sebuah studi dari CDC menemukan, dari 1.000 pemakai lensa kontak, 99 persen tidak mengikuti satu atau lebih aturan penggunaan lensa kontak yang baik, seperti mengenakan lensa kontak lebih dari 8 jam, tidak membersihkan lensa dengan baik, serta lupa menghidrasi mata dengan obat tetes khusus saat menggunakannya.
Sebuah penelitian di Australia juga menemukan bahwa mereka yang membeli lensa kontak secara online, lima kali lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi mata ketimbang saat membelinya di optik atau atas saran dokter mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.