Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2016, 14:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paru-paru merupakan organ yang sangat penting dalam sistem pernapasan manusia. Bagian ini ternyata juga tak bebas dari serangan sel kanker.

Dokter dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi-FKUI RSUP Persahabatan, dr Jamal Zaini PhD, SpP (K) menjelaskan, kanker paru adalah kanker yang awal mulanya langsung menyerang bagian paru.

"Ada kanker lain yang menyebar ke paru-paru, itu tidak kita sebut kanker paru. Kanker paru itu asalnya dari jaringan paru," ujar Jamal di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Pada bulan kesadaran kanker paru, mari kita lebih mengenal tentang kanker paru.

1. Kanker paling mematikan

Kanker paru memang bukan jenis kanker yang paling banyak diderita. Tetapi, angka kematian akibat kanker paru paling tinggi dibanding penyakit kanker lainnya.

Misalnya, dari 100 orang pasien kanker paru di tahun pertama, sampai tahun kelima hanya dua orang yang bertahan hidup.

"Kanker yang paling banyak menyerang laki-laki itu kan prostat dan kolon. Pada perempuan ada kanker payudara dan serviks. tapi yang paling sering menimbulkan kematian adalah kanker paru," kata Jamal.

2. Mayoritas pasien kanker paru adalah perokok

Jamal mengungkapkan, dari total jumlah pasien kanker paru yang ada, 80 persen adalah perokok. Merokok memang menjadi faktor risiko utama terjadinya kanker paru.

Zat yang bersifat karsinogenik dari kandungan asap rokok perlahan akan merusak paru-paru dan mengembangkan sel kanker. "Perokok 21 kali lipat berisiko kanker paru dibanding yang tidak merokok," ujar Jamal.

3. Ditemukan saat stadium lanjut

Butuh waktu lama untuk terjadinya kanker paru. Sayangnya, menurut Jamal, sekitar 80 persen kasus kanker paru ditemukan pada stadium 3 dan 4.

Hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya angka harapan hidup pasien kanker. Banyak pasien yang tidak sadar telah mengidap kanker paru dan mengabaikan gejalanya.

4. Gejala mirip penyakit TB

Jamal mengungkapkan, penyakit kanker paru awalnya sering kali dikira infeksi kuman tuberkulosis (TB). Sebab, gejala kanker paru dan tuberkulosis sangat mirip, yaitu batuk-batuk, sesak, cepat lelah, dan penurunan berat badan.

Gejala tersebut pun sering kali diabaikan sehingga baru diketahui saat sudah stadium lanjut. Jangan anggap sepele gejala yang mucul, apalagi jika memiliki faktor risiko.

5. Kasus kanker paru di Indonesia terus meningkat

Jumlah pasien kanker paru di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Jamal mengungkapkan, tahun 2000 ditemukan 273 kasus per tahun. Kemudian tahun 2009 menjadi 938 kasus. Saat ini terdapat sekitar 1000 kasus baru kanker paru per tahun.

"Kebanyakan pasiennya laki-laki perokok. Sebanyak 25 persen bukan perokok," kata Jamal.

Peningkatan itu juga diduga karena tingginya konsumsi rokok di Indonesia dan gaya hidup yamg semakin tidak sehat.

Jamal mengungkapkan, dalam penelitian di Amerika Serikat, peningkatan kasus kanker paru selalu diikuti dengan peningkatan angka perokok.

"Konsumsi rokok tinggi, lihat 20 sampai 30 tahun lagi kasus kanker parunya juga banyak," ungkap Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com