Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Seks Tak Aman Berisiko Tinggi HIV/ AIDS

Kompas.com - 01/12/2016, 19:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit AIDS adalah penyakit seksual menular yang paling ditakuti. Pasalnya, sampai saat ini belum ada obat yang bisa dikatakan efektif untuk mengatasinya.

Di Indonesia, jumlah kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Sigit Priohutomo, peningkatan ini sejalan dengan makin banyaknya masyarakat yang sadar dan melakukan tes HIV. Sehingga, makin banyak yang terdeteksi dan bisa menjalani pengobatan.

Data Kemenkes menyebutkan bahwa dari 2005 sampai September 2015, ada 184.929 laporan kasus HIV. Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta 38.464 kasus, Jawa Timur 24.104, Papua 20.147, Jawa Barat 17.075 dan Jawa Tengah 12.267 kasus.

Sedangkan faktor risiko penularan HIV terbanyak adalah karena hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sebanyak 46,2 persen, penggunaan jarum suntik tidak steril 3,4 persen dan homoseksual sesama pria 24,4 persen. Penderita HIV/AIDS terbanyak adalah ibu rumah tangga, kemudian profesi tidak diketahui dan selanjutnya karyawan.

Perilaku seks yang berisiko tinggi

Dari data di atas, kita jadi tahu bahwa HIV/AIDS bisa menjangkiti siapa saja, tidak pandang profesi, gender dan orientasi seksual. Perlu digarisbawahi, penularan infeksi yang mematikan ini paling banyak terjadi karena perilaku seks yang berisiko tinggi.

Menurut situs kesehatan WebMD, selain berpotensi menjadi media penular infeksi seksual seperti HIV/AIDS, perilaku seks yang berisiko tinggi juga meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain itu, berbahaya bagi remaja dan anak jika mereka memiliki hubungan seks sebelum yang bersangkutan cukup dewasa untuk memahami apa itu perilaku seks yang bertanggungjawab.

Contoh perilaku seks berisiko tinggi, yang tidak hanya dapat menularkan HIV tapi juga bisa menularkan penyakit seksual menular lainnya, antara lain adalah:

1. Hubungan intim tanpa kondom, baik itu kondom wanita maupun pria. Pengecualian untuk hubungan jangka panjang antara orang dewasa, berdasarkan kesepakatan bersama, dan setia hanya kepada pasangannya.

2. Hubungan seks oral (genital dengan mulut) tanpa pelindung, kecuali pada mereka yang setia hanya pada pasangannya.

3. Aktivitas seksual dini, terutama di usia sebelum 18 tahun.

4. Perilaku seksual anal, atau berhubungan seks dengan orang yang melakukan seks anal dengan orang lain, terutama jika dilakukan tanpa menggunakan pelindung.

5. Memiliki pasangan yang berisiko tinggi (pasangan tidak setia atau faktor-faktor lainnya).

6. Tidak setia pada pasangan.

7. Berhubungan seks dengan pemakai narkotika suntik.

8. Melakukan hubungan seks untuk mendapat narkoba atau uang atau barang pengganti lainnya, atau memiliki pasangan yang melakukan hubungan seks demi narkoba atau uang atau barang pengganti lainnya.

Alasan mengapa orang berperilaku seks berisiko tinggi adalah:

1. Tidak paham tentang infeksi seksual menular dan cara penularannya.

2. Tidak berkomunikasi dengan pasangan mengenai perilaku seks yang aman dan bertanggungjawab.

3. Tidak tahu cara melindungi dirinya dari infeksi seksual menular.

4. Tidak paham gejala-gejala infeksi seksual.

5. Tidak berobat ketika sudah terjangkit infeksi seksual menular.

6. Tidak atau kurang memiliki akses terhadap layanan dan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit seksual menular.

7. Mengonsumsi alkohol, narkoba, dan melakukan hubungan seks. Masih menurut situs kesehatan WebMD, narkoba dan alkohol merusak penilaian dan akal sehat, membuat seseorang menjadi lebih mungkin melakukan hubungan seks yang tidak aman.

HIV/AIDS menular hanya melalui kontak langsung darah, cairan sperma, cairan vagina, cairan anus dan ASI (air susu ibu), demikian menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Semua perilaku seksual atau non-seksual yang tidak aman, yang memungkinkan terjadinya kontaminasi cairan-cairan tersebut antar individu, berpotensi menjadi media penyebaran HIV atau virus penyebab AIDS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com