Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2016, 14:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber CDC

CDC terus memantau dan mengevaluasi keamanan vaksin HPV. Meskipun VAERS tidak melihat pola di antara laporan mengenai POF, VSD sedang melakukan studi untuk memeriksa masalah ini lebih lanjut.


Apakah vaksin HPV dapat mencegah kondisi apapun yang menyebabkan wanita kehilangan kesuburannya?

Vaksinasi HPV mencegah infeksi virus HPV penyebab kanker serviks. Dalam beberapa kasus, wanita menderita kanker serviks sebelum mereka memiliki anak.

Pengobatan kanker serviks (pengangkatan leher rahim dan rahim, kemoterapi, dan/atau radiasi) dapat membuat seorang wanita tidak dapat hamil. Mencegah kanker serviks melalui vaksinasi HPV dapat mengurangi risiko ini.

CDC bekerjasama dengan American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan American College of Obstetrics and Gynecologists untuk terus memantau keamanan vaksinasi HPV.


Apakah ada yang meninggal setelah menerima vaksin HPV?

Beberapa kematian di antara orang-orang yang menerima vaksin HPV telah dilaporkan ke VAERS. Hanya karena kematian terjadi setelah vaksinasi, tidak berarti bahwa vaksin lah yang menyebabkan kematian.

CDC dan FDA meninjau semua informasi yang tersedia atas laporan kematian yang masuk, bukan hanya terhadap vaksin HPV tapi juga terhadap semua jenis vaksin.

Dari Juni 2006 hingga September 2015, ketika sekitar 80 juta dosis vaksin HPV telah diberikan di Amerika Serikat, VAERS menerima 117 laporan kematian setelah orang menerima vaksin Gardasil.

Di antara 117 laporan kematian itu, banyak yang tidak bisa dikaji lebih lanjut, karena tidak ada cukup informasi untuk memverifikasi masalah.

Dalam 51 laporan, CDC meninjau catatan medis, laporan otopsi, atau sertifikat kematian dan memverifikasi bahwa orang tersebut memang telah meninggal. Setelah mengamati dengan saksama,CDC menyimpulkan:

1. Tidak ada diagnosis yang mengonfirmasi bahwa Gardasil menyebabkan kematian.

2. Tidak ada pola kematian yang terjadi terhadap waktu setelah vaksinasi.

3. Tidak ada nomor dosis vaksin yang konsisten atau kombinasi vaksin yang disertakan dalam laporan.


Berdasarkan pemantauan keamanan vaksin, apakah FDA dan CDC mengubah rekomendasinya terhadap vaksin HPV?

Ya. Ketika kami menemukan kejadian pasien sesak napas setelah vaksinasi, FDA langsung mengubah petunjuk pemberian vaksin Gardasil.

FDA memasukkan informasi tentang cara mencegah jatuh dan cedera akibat sesak napas setelah vaksinasi HPV. Kemudian CDC dan Komite Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices) menyertakan petunjuk itu ke dalam rekomendasi vaksinasi HPV.

CDC terus mengingatkan dokter dan perawat untuk terus memelajari petunjuk ini dan untuk berbagi informasi ini dengan semua pasien mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com