KOMPAS.com - Seorang pria Inggris mendapat serangan stroke setelah pergi potong rambut. Rupanya terjadi pembekuan darah di kepala ketika ia dicuci rambutnya.
Dave Tyler, seorang sound engineer berusia 45, mengalami sakit kepala, tubuh mati rasa dan terjatuh saat rapat bisnis dua hari setelah pergi ke salon di Brighton, Inggris.
Dokter mengatakan Tyler yang dibayar kompensasi 90.000 pound oleh salon tersebut mengalami sindrom beauty parlour.
Kejadian berbahaya tapi langka ini, berawal ketika satu dari arteri utama di leher terulur terlalu panjang serta sobek. Alhasil terjadi pembekuan darah yang membatasi asupan darah ke otak. Ayah dua anak ini dirawat di rumah sakit selama tiga bulan setelah kejadian itu.
Ia masih mengalami nyeri, menggunakan tongkat dan tak lagi menyetir karena komplikasi penglihatan yang disebabkan oleh serangan stroke tersebut.
Ketika terjatuh, ia merasa "seluruh tubuh samping mati rasa". Sementara menunggu ambulan matanya berputar.
Dokter di National Hospital for Neurology and Neurosurgery di London, tempat ia dirawat menanyai apakah ia baru saja memotong rambut.
Risiko stroke di salon ini menurut Stroke Association Inggris "sangat kecil". Tetapi sejumlah kasus yang disebut sindrom beauty parlor ini terjadi berulang kali selama bertahun-tahun.
Elizabeth Smith, seorang wanita berusia 48 tahun dari California menderita stroke serius setelah rambutnya dicuci selama 10 menit pada 2013.
Pada 1997 seorang wanita 42 tahun menderita stroke ketika rambutnya dicuci di salon, menurut laporan di jurnal The Lancet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.