Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Aneh tentang Seks yang Pernah Dilakukan

Kompas.com - 01/01/2017, 21:03 WIB

Tim Redaksi

Sumber askmen

KOMPAS.com - Berbagai hal menyangkut seks selalu menarik untuk diteliti. Tapi, beberapa diantaranya mungkin aneh dan tak masuk akal.

Bicara seks, ada saja hal-hal unik yang ditemui. Ada yang terbukti dan bisa dijelaskan secara ilmiah, ada yang hanya sugesti pelakunya. Berikut adalah berbagai riset aneh mengenai seks yang pernah dilakukan.

 

Ejakulasi bisa menyembuhkan rhinitis alergi

Rhinitis alergi atau hay fever merupakan peradangan dan iritasi yang terjadi di dalam hidung. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh alergi terhadap suatu materi, misalnya debu atau serbuk sari bunga.

Jika Anda kehabisan persediaan obat ketika mengalami kondisi ini, ada sebuah cara yang dianjurkan oleh Sina Zarrintan, peneliti dari Iran. Cara itu adalah ejakulasi, bisa dengan melakukan hubungan seks atau masturbasi.

Anjuran ini didasari oleh penelitian yang dilakukan olehnya. Hasil dari penelitian itu menyebut bahwa ejakulasi bisa meringankan gejala alergi. Alasannya, ejakulasi merangsang sistem saraf simpatik dan memengaruhi aliran darah.

“Pasien bisa menambah jumlah ejakulasi tergantung dari gejala yang dialami,” ujar Sina.

 

Pukul 23.21 adalah saat wanita paling ingin bercinta

Para pria hendaknya memerhatikan jam jika ingin mengajak wanita bercinta.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lovehoney, produsen sex toys, menyebut bahwa wanita paling bergairah saat malam, sebelum tidur. Tepatnya pukul 23.21.

Pertanyaannya, apakah pria harus menyetel alarm agar siaga pada saat keramat itu? Apalagi, pria paling bergairah saat pagi, yakni pukul 8.54. Pada saat itu, hanya 11 persen wanita yang bergairah dan mau berhubungan seks.

 

Kaus kaki tingkatkan orgasme wanita

Gert Holstege, ahli saraf dari Belanda, secara tak sengaja menemukan bahwa kaki wanita bisa jadi sumber pemicu orgasme, baik pada pria dan wanita. Karenanya, ia melakukan penelitian yang melibatkan 13 pasangan.

Para partisipan diminta untuk saling merangsang sembari dipantau melalui pemindai otak. Pada saat normal, hanya 50 persen wanita yang mengalami orgasme. Setelah melibatkan kaus kaki, wanita yang orgasme mencapai 80 persen.

Menurut Holstege, meningkatnya presentase orgasme wanita itu mungkin disebabkan oleh rasa nyaman yang disebabkan oleh kaus kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com