3. Meditasi
"Meditasi bukan pengobatan standar untuk insomnia, tetapi kami memasukkannya ke dalam paket paket terapi pengobatan gangguan tidur," kata Harris.
Tubuh kita tidak bisa memasuki mode on atau off semudah kita mematikan lampu. Perlu proses untuk masuk ke mode off setelah seharian kita berada dalam mode on.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui meditasi. Latihan kesadaran dan pernapasan dalam, akan membantu Anda fokus dan perlahan memasuki mode off.
4. Jangan terlalu memaksa diri
Jika Anda memaksa, Anda akan semakin sulit tidur," kata Harris. "Pemaksaan akan membuat tubuh dan pikiran semakin tegang sehingga akhirnya Anda semakin tidak bisa terlelap."
Jika Anda menemukan diri Anda melakukan pemaksaan, berpikir keras untuk bisa cepat tertidur, bangun dan bermeditasilah.
5. Tetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten
Tetapkan waktu tidur dan bangun yang teratur selama tujuh hari dalam seminggu, adalah penting bagi mereka yang menderita insomnia kronis.
"Jika Anda pergi tidur dan bangun lebih terlambat di akhir pekan, berarti Anda mengacaukan jadwal biologis tubuh yang sudah Anda buat teratur sedemikia rupa di hari-hari sebelumnya," kata Harris.
Efek sampingnya, Anda mungkin akan sulit kembali ke jadwal yang seharusnya pada hari Senin dan mungkin juga Selasa. Anda terpaksa harus berjuang lagi untuk bisa tidur dan bangun lebih awal.
6. Jangan melihat jam atau ponsel Anda
"Jika Anda bangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur, jangam melihat jam," kata Harris. Jika Anda melakukannya, Anda akan berpikir banyak hal; sudah berapa jam Anda tidur, berapa jam lagi Anda harus bangun, berapa jam Anda kehilangan waktu tidur.
"Ini membuat Anda melakukan hitungan matematika dan matematika buka hal yang menenangkan," ujar Harris.
Jangan juga melihat ponsel, karena cahaya biru dari layar ponsel akan mengganggu kerja hormon melatonin.
Hormon melatonin adalah hormon yang menyebabkan seseorang mengantuk dan tubuh memroduksinya ketika suasana sekitar Anda gelap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.