Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2017, 21:03 WIB

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, sosial media sempat diramaikan dengan ajakan donasi untuk Fang Fang. Seorang gadis kecil berusia 1 tahun 4 bulan yang menderita neuroblastoma atau kanker saraf. Sayangnya, 15 Januari lalu Fang Fang dikabarkan meninggal dunia.

Penyakit kanker memang tak mengenal usia. Bukan hanya yang berusia dewasa, anak-anak, bahkan bayi sekalipun bisa terkena kanker. Penyebab mengapa sel-sel menjadi tidak terkendali sehingga memicu kanker sampai saat ini belum diketahui pasti.

Salah satu jenis kanker yang paling sering diderita oleh anak-anak adalah neuroblastoma atau kanker saraf.

Neuroblastoma merupakan tumor yang paling sering muncul pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Tumor ini kebanyakan ditemukan berada di sekitar kelenjar adrenal. Pada beberapa kasus, tumor ini bisa dideteksi lewat USG saat bayi masih berada di kandungan.

Pada kanker jenis ini, umunya berbentuk tumor padat yang bisa muncul di beberapa bagian tubuh. Seringkali, tumor padat ini muncul pada bagian perut anak.

Normalnya, sel-sel yang belum matang akan tumbuh menjadi sel-sel saraf yang berfungsi, tapi pada neuroblastoma sel-sel tersebut menjadi kanker.

Banyak kasus neuroblastoma yang menyebabkan nyeri karena tekanan dari tumor. Apalagi, jika tuor sudah menyebar ke tulang. Rasa nyeri tersebut kemungkinan akan menyebabkan anak lemas, malas berjalan, atau bahkan tak sanggup berjalan. Berikut ini beberapa gejala lain yang penting diperhatikan:

- Adanya benjolan keras di bagian perut, dada, leher atau panggul, yang biasanya ditemukan orangtua saat memandikan anaknya.

- Munculnya lesi di kulit atau bintik-bintik di bawah kulit berwarna biru atau keunguan.

- Mata terlihat menonjol keluar dan ada lingkaran hitam di bawah mata, jika kanker sudah menyebar ke bagian mata.

- Perubahan pada mata, seperti mata yang menghitam, kelopak mata menurun, penglihatan bermasalah, hingga adanya perubahan warna mata.

- Nyeri di bagian dada, kesulitan bernapas, dan batuk terus-menerus.

- Nyeri pada tangan, kaki, hingga tulang.

- Nyeri pada bagian punggung, lemah, mati rasa, hingga kelumpuhan pada kaki jika tuor telah menyebar ke sumsu tulang belakang.

- Demam dan anemia, di mana ini sebagai tanda rendahnya sel darah merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com