Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Obesitas Berisiko Menderita Lebih dari Satu Jenis Kanker

Kompas.com - 18/01/2017, 10:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Obesitas memicu munculnya banyak penyakit, salah satunya kanker. Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian mengatakan bahwa obesitas meningkatkan risiko Anda dari 13 jenis kanker yang berbeda.

Studi terkini di Korea menambah fakta baru, orang-orang yang mengalami obesitas tidak hanya lebih mungkin untuk menderita kanker, tapi mereka juga lebih berisiko mendapat diagnosa kanker jenis lain setelah diagnosa kanker pertama. Sederhananya, orang yang obesitas lebih berisiko menderita lebih dari satu jenis kanker.

Dalam studi tersebut, peneliti memelajari hampir 240.000 penderita kanker pria selama periode tujuh tahun.

Mereka menemukan, pria obesitas (indeks massa tubuh 30 ke atas), 42 persen lebih berisiko menderita lebih dari satu jenis kanker dibanding pria dengan indeks massa tubuh normal (18,5-24,9). Kanker kedua biasanya muncul satu sampai dua tahun setelah diagnosa kanker pertama.

Kanker sekunder atau kanker kedua yang paling umum terjadi adalah kanker kolorektal, hati, empedu, prostat dan ginjal.

Hubungan antara obesitas dengan kanker

Kelebihan lemak dapat menyebabkan peradangan kronis yang dapat mendorong pertumbuhan sel-sel kanker, kata ketua peneliti Sang Min Park, M.D., dari Seoul National University College of Medicine.

Kelebihan lemak juga mendorong kelebihan hormon insulin atau estrogen. Lonjakan dua hormon ini dapat menyebabkan perkembangan sel-sel kanker.

Langkah paling ampuh untuk menghindari hal ini adalah dengan mengurangi berat badan, termasuk mengatur pola makan dan olahraga.

Penurunan berat badan tidak hanya berguna untuk penderita kanker agar tidak mendapat kanker jenis kedua, tetapi juga berguna untuk penyintas kanker agar tidak kembali mengembangkan sel-sel kanker.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan berapa banyak lemak ekstra yang harus dihilangkan.

"Tapi sepertinya kehilangan lima sampai tujuh persen berat badan mungkin dapat membantu," kata Dr Park.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com