Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2017, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Informasi mengenai ada anak  di Sleman, Yogyakarta, yang meninggal karena antraks meningitis menyebar luas di media sosial. Hal itu menimbulkan kekhawatiran, bahkan muncul anjuran untuk menghindari daging.

Penyakit antraks disebabkan oleh Bacillus anthracis yang menyerang sapi, kambing, dan domba. Manusia bisa terkena antraks jika ada kontak dengan hewan sakit melalui kulit yang luka, memakan produk hewan yang tercemar bakteri, atau menghirup udara di lingkungan peternakan yang sedang terjadi wabah antraks.

Walau demikian, masyarakat dihimbau tidak panik berlebihan terkait isu antraks. Konsumsi daging juga dinyatakan aman, asalkan dibersihkan dan dimasak matang.

Tim Respon Cepat Waspada Antraks Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada mengeluarkan edaran menanggapi informasi yang beredar tentang penyakit antraks. Berikut beberapa poin terkait konsumsi daging dan pencegahan antraks.

- Untuk menghindari antraks, disarankan agar tidak memotong dan mengonsumsi daging hewan yang sakit.  

- Belilah daging dari rumah pemotongan hewan bersertifikat.

- Tidak membeli dan mengonsumsi daging hewan pemamah biak (sapi, kambing, kerbau, atau kuda), yang berwarna gelap dan berlendir.

- Masak daging dengan sempurna hingga matang, dengan suhu di atas 100 derajat Celcius selama waktu 5-10 menit.

- Gunakan sarung tangan plastik atau karet dan masker ada saat mengolah daging.

Laporkan segera ke posko kesehatan hewan apabila ada hewan peliharaan yang sakit. Dan juga segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami luka di kulit setelah kontak dengan hewan yang sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com