Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2017, 13:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber time.com

KOMPAS.com - Banyak penyebab ketidaksuburan tidak dapat dikontrol seperti genetika, penyakit polycystic ovary syndrom dan endometriosis dan usia lebih dari 35 tahun.

Namun ketika berusaha hamil, ada gaya hidup yang dapat diubah untuk meningkatkan kesempatan hamil atau paling tidak mencegah infertilitas agar tak bertambah buruk.

1. Terlalu lelah bekerja

Sebuah studi baru di jurnal Occupational and Environmental Medicine menemukan wanita yang mengangkat beban berat di tempat kerja mungkin sulit hamil.

Peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health meneliti hampir 500 wanita yang mencari terapi kesuburan dan menemukan mereka yang memiliki pekerjaan fisik berat memiliki 8,8 persen telur lebih sedikit.

Sementara itu 14,1 persen lebih sedikit telur matang dibandingkan wanita yang melaporkan tak pernah memindahkan benda berat di tempat kerja.

Bekerja di luar dari jam 9 pagi sampai 5 sore pun mempengaruhi kesuburan. Peneliti berspekulasi itu ada hubungannya dengan gangguan ritme sirkadian.

"Jika Anda bekerja shift malam atau membutuhkan tenaga berat, saat ingin hamil pertimbangkan untuk memprioritaskan tidur, gizi dan olahraga," kata Dr Diana Bitner, dokter kebidanan di Spectrum Health Medical Group, Grand Rapids, Michigan.

2. Indeks massa tubuh terlalu besar

Hubungan antara kelebihan berat badan masalah ketidaksuburan sudah lama diketahui tetapi riset baru dari National Institute of Health menunjukkan, berat badan pria sama pentingnya dengan wanita.

Studi yang diterbitkan di bulan ini di jurnal Human Reproduction menemukan pasangan yang keduanya obesitas mengalami 59 persen lebih lama untuk mendapatkan kehamilan, dibandingkan dengan pasangan berberat badan sehat.

"Bahkan jika Anda berhasil menurunkan berat 2 kg, hal itu akan meningkatkan kesemaptan untuk hamil dalam enam bulan ke depan," kata Dr Bitner.

3. Terlalu Stres

Banyak orang bilang wanita hamil perlu rileks, karena stres tak baik untuk bayi. Tetapi ternyata stres juga tak baik untuk yang sedang berusaha punya anak.

Sebuah studi dari 2014 di jurnal Human Reproduction meneliti 400 pasangan selama 12 bulan dan menemukan wanita yang kadar alfa amilase, sebuah biomarker stres, dua kali berisiko mengalami infertilitas dibandingkan yang memiliki kadar terendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com