Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2017, 10:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Sakit kepala bisa menjadi efek samping dari usaha Anda melangsingkan tubuh. Menurut sebuah studi oleh National Headache Foundation, isu-isu yang berhubungan dengan diet memainkan peran sebesar 30 persen pada semua kasus migrain yang terdeteksi.

Dari serangan gula darah rendah sampai pola konsumsi kafein, banyak hal terkait diet yang dapat membuat kepala berdenyut-denyut. Inilah mengapa diet bisa membuat Anda sakit kepala.

1. Berhenti terlalu membatasi asupan kalori Anda

Jarak jadwal makan yang terlalu jauh atau pola makan tidak teratur akan menyebabkan penurunan kadar gula darah.

Mode tubuh kelaparan memicu produksi hormon yang sama dengan respons tubuh Anda ketika menghadapi stres sehingga muncullah sakit kepala. Setelah Anda makan, sakit kepala bersama dengan gejala lain, seperti lemas dan gemetar, akan lenyap.

Tips: Ingat, interval jadwal makan yang sehat adalah tidak lebih dari empat jam. Coba makan makanan ringan di antara waktu makan, seperti selai kacang dan apel, wortel atau segenggam kacang almon, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

2. Tetap terhidrasi

Dehidrasi adalah pemicu umum sakit kepala. Para ahli tidak tahu persis mengapa, tetapi mungkin ada hubungannya dengan penyempitan pembuluh darah di otak, yang berarti mengurangi pasokan darah dan oksigen ke otak.

Tidak mendapatkan cukup elektrolit juga dapat menyebabkan sakit kepala. Selain menyebabkan sakit kepala, sebenarnya dehidrasi dapat merusak upaya penurunan berat badan Anda.

Penelitian menunjukkan, tubuh mudah bingung membedakan antara kelaparan yang berarti Anda perlu makanan dengan dehidrasi yang berarti Anda perlu cairan lebih banyak. Hal ini akan menyebabkan Anda makan berlebihan.

Tip: Pada saat Anda merasa haus, tubuh Anda sudah sedikit dehidrasi. Minum setidaknya segelas air dengan setiap kali sesudah makan dan di antara waktu makan.

3. Hindari pemanis buatan

Menurut sebuah studi oleh University of Washington, Seattle, beberapa orang mungkin sangat sensitif terhadap aspartam, sehingga menyebabkan sakit kepala. Aspartam banyak terdapat di dalam minuman serta makanan diet.

Tip: Jika Anda menduga pemanis buatan dapat memicu sakit kepala, buatlah jurnal makanan untuk melihat polanya. Pertimbangkan untuk mengganti pemanis buatan dengan madu sebagai campuran teh atau kopi.

Penelitian menunjukkan bahwa madu memiliki sifat melepaskan lemak dan lebih sehat daripada gula.

4. Kurangi kafein perlahan-lahan

Jika Anda ingin menyingkirkan soda atau kopi sebagai bagian dari rencana diet Anda, Anda mungkin akan mengurangi asupan kafein dengan drastis.

Menurut neurologis Mary Quiceno, MD, asisten professor di University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas, mengurangi asupan kagein dengan drastis, padahal biasanya Anda sangat sering mengonsumsinya, dapat memicu sakit kepala, sama sepeti jika Anda mengonsumsinya terlalu banyak.

Para ahli memperkirakan, sekitar setengah dari mereka yang mengurangi kafein, mengalami sakit kepala dan gejala yang tidak menyenangkan lainnya.

Tip: Cobalah kurangi asupan kafein Anda secara bertahap. Ingat, kafein bukanlah setan diet, tapi sering dikonsumsi bersama dengan gula dan susu. Gula dan susu sama artinya dengan kalori ekstra yang mungkin saja membahayakan diet Anda.

5. Rileks untuk menghilangkan stres

Stres tidak hanya memicu keinginan makan belebih tapi juga membuat Anda sulit untuk memertahankan diet dan membuat Anda tegang dan sakit kepala.

Saat stres diet, tubuh Anda akan melepaskan hormon adrenalin atau kortisol. Selain memberikan Anda energi instan untuk melawan stres, hormon-hormon ini juga memicu kontraksi pembuluh otak, yang dapat mengakibatkan sakit kepala.

Tip: Lakukan hal-hal yang Anda sukai seperti jalan-jalan atau menonton film untuk mengurangi efek stres. Meditasi juga dapat sangat membantu Anda untuk rileks.

6. Olahraga dengan wajar

Jika sebelumnya Anda jarang berolahraga, dan sekarang jadi semangat berolahraga, mungkin Anda akan mendorong diri Anda berlatih di luar kemampuan. Akibatnya, sakit kepala. Sakit kepala dapat terjadi sebelum atau setelah berolahraga.

Meskipun penyebab pasti tidak diketahui, sakit kepala ini dapat terjadi karena perubahan pembuluh darah di otak, menurut Mayo Clinic.

Tip: Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga untuk memudahkan tubuh Anda melakukan gerakan, sehingga Anda tidak perlu terlalu memaksa diri saat melakukan suatu gerakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com