3. Triclosan
Triclosan merupakan agen antibakteri yang biasa ditemukan dalam sabun antibakteri, pembersih tangan, pasta gigi dan obat kumur.
Coulter mengatakan, triclosan tidak hanya membunuh bakteri jahat tapi juga membunuh semua bakteri baik.
Food and Drug Administration di Amerika Serikat penggunaanya September 2016 dengan alasan bahwa triclosan bisa menimbulkan risiko kesehatan, termasuk resistensi bakteri dan efek hormonal.
Alternatif untuk triclosan, Coulter menyarankan pembersih berbasis alkohol atau sabun kastilia dan air.
4. Sodium lauryl sulfat
Sodium lauryl sulfat (SLS, kadang-kadang juga dikenal sebagai SLES) adalah zat aditif kimia yang membuat suatu produk memiliki gelembung dan berbusa.
Bahan ini sering terdaftar sebagai bahan utama dalam sabun, sampo, produk pencuci muka dan sabun cuci tangan, kata Coulter.
Alasan bahwa SLS harus dihindari adalah bahwa SLS dapat terkontaminasi dengan etilen oksida, yang oleh Agency for Research on Cancer disebut sebagai bersifat karsinogen.
Periksa produk pembersih Anda apakah mengandung SLS. Jangan takut untuk memakai produk bebas SLS walau tidak berbusa banyak. Itu bukan berarti produk tersebut tidak efektif melakukan tugasnya, kata Coulter. Itu berarti produk tersebut bebas bahan kimia berbahaya.
5. Phthalates
Biasanys, phthalates ditemukan dalam senyawa aroma dan diberi label "parfum" pada kemasan produk, kata Newell.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.