KOMPAS.com - Bawaan alami versus pengaruh lingkungan? Bagaimana kepribadian kita terbentuk? Apakah kita dilahirkan dengan cara tertentu, atau manusia dibentuk oleh lingkungan dan pendidikan?
Penelitian terbaru telah membawa pertanyaan serupa terhadap cahaya, tapi yang satu ini menyangkut kesehatan dan kesejahteraan fisik.
Para peneliti di The Virginia Commonwealth University Center on Society and Health and the Robert Wood Johnson Foundation baru saja merilis serangkaian peta yang menggambarkan harapan hidup manusia.
Menurut VCU Center on Society and Health, grafis ini menunjukkan bahwa lingkungan secara drastis dapat memengaruhi kesempatan seseorang untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.
"Ketika bicara kesehatan, pilihan yang kita buat tergantung pada pilihan yang tersedia bagi kita," kata direktur riset asosiasi Derek Chapman, Ph.D.
"Di beberapa lingkungan tersedia toko minuman keras lebih banyak dari toko kelontong, kekurangan perumahan yang aman dan terjangkau, atau memiliki sekolah berkualitas buruk. Banyak daerah perkotaan dan pedesaan menghasilkan generasi yang terisolasi dari kesempatan hidup sehat."
Penelitian menunjukkan bahwa jarak hanya lima mil (sekitar 8,04 Km) dapat mengubah harapan hidup rata-rata seseorang hingga sebanyak 20 tahun. Misalnya, dalam lima mil dari Philadelphia Utara ke kota Society Hill, harapan hidup dapat berbeda pada dua dekade.
Antara New York City Harlem Timur dan Murray Hill, yang hanya berjarak enam perhentian subway, harapan hidup rata-rata masyarakatnya bisa berbeda hampir 10 tahun.
Peneliti menciptakan peta menggunakan data dari Biro Sensus AS dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, serta dari negara bagian dan lembaga kesehatan lokal.
"Untuk membangun budaya kesehatan, kita harus membangun sebuah masyarakat di mana setiap orang, tidak peduli siapa mereka atau di mana mereka tinggal, memiliki kesempatan untuk memiliki kehidupan yang memuaskan, produktif dan sehat," kata Risa Lavizzo-Mourey, MD., Presiden RWJF.
"Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua solusi. Setiap komunitas harus punya grafik sendiri dan semua orang memiliki peran untuk kesehatan yang lebih baik di rumah mereka, di lingkungan mereka, di sekolah-sekolah dan di kota-kota mereka."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.