KOMPAS.com - Ilmuwan Kanada mengungkapkan, membantu anak menghindari rokok hingga ulang tahun mereka ke-21 atau bahkan ke- 25, akan membantu anak terhindar dari penyakit berbahaya terkait dengan rokok.
Meningkatkan usia perokok dari 18 tahun menjadi 21 tahun dinilai dapat mengurangi jumlah perokok remaja hingga seperempat dan mengurangi penyakit serta kematian terkait merokok.
Hingga tahun 2007, remaja umumnya bisa membeli rokok dan tembakau saat berusia 16 tahun.
Seruan ini dibuat sebagai pedoman baru untuk membantu anak-anak sejak usia dini atau 5 tahun untuk mengetahui bahaya rokok dan mendorong dokter keluarga untuk mengambil peran lebih aktif.
Hampir seperlima atau sekitar 18 persen dari anak-anak berusia 11 sampai 18 tahun telah mencoba merokok dan meningkatkan jumlah merokok seiring dengan usia.
Deborah Arnott, Chief Executive dari lembaga Action on Smoking and Health mengatakan, "Sebagian besar perokok yang menjadi perokok berat umumnya mulai merokok sebelum usia 21 tahun, di mana otak masih berkembang.”
“Sedangkan jika anak tidak merokok setidaknya hingga usia 21 tahun, lebih sedikit kemungkinan untuk menjadi kecanduan dan perokok berat,” imbuhnya.
Asisten Profesor, Dr John Oyston di University of Toronto dan Rumah Sakit Scarborough Rouge juga menjelaskan, bahwa meningkatkan usia hukum minimum untuk mengakses produk tembakau hingga 21 atau bahkan 25 tahun akan mengurangi inisiasi merokok secara substansial, mengurangi prevalensi merokok, meningkatkan kesehatan, meningkatkan kualitas kehamilan, dan menyelamatkan nyawa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.