Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Buruk Terasa Nyata? Bisa Jadi Tanda Kelumpuhan Tidur

Kompas.com - 16/03/2017, 19:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Bayangkan ini: Anda meringkuk di tempat tidur, ada cahaya masuk melalui jendela dan Anda siap untuk tertidur.

Tetapi datang saat menakutkan, Anda tidak bisa bergerak. Pikiran Anda terjaga dan mata Anda bisa melihat, tapi seolah-olah tubuh Anda masih tidur.

Fenomena ini disebut kelumpuhan tidur atau sleep paralysis. Sekitar 40 persen populasi pernah mengalami setidaknya satu episode kelumpuhan tidur," kata Clete Kushida, MD, PhD, direktur medis dari Stanford Sleep Medicine Center Redwood City, California.

Berikut informasi lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika Anda bangun dan tidak bisa bergerak.


Terjadi ketika Anda ada di antara bangun dan tidur

Kelumpuhan tidur terjadi ketika Anda berada dalam batas antara tidur dan bangun, kata Dr Kushida. Para peneliti tidak mengerti mengapa seseorang bisa terjadi kehilangan kontrol terhadap ototnya.

"Ada dugaan penyebabnya adalah peralihan dari fase rapid eye movement (REM) saat seseorang tidur dengan sangat dalam, ke fase sadar," kata Neil Kline, DO, seorang dokter ahli gangguan tidur di Lancaster, Pennsylvania dan perwakilan dari American Sleep Association.

"Selama fase tidur REM, pada dasarnya otot kita lumpuh. Sleep paralysis diyakini sebagai warisan evolusi untuk mencegah kita menyakiti diri sendiri saat kita bermimpi."


Biasanya, halusinasi ikut terlibat

Bermimpi buruk saat tidur saja sudah menakutkan. Bayangkan jika mimpi itu datang saat mata Anda terbuka.

Mimpi tapi 'bangun' atau halusinasi ini terjadi pada hampir tiga perempat orang dengan kelumpuhan tidur, menurut Dr Kushida.

"Halusinasinya bisa apa saja, mulai dari merasakan ada sesuatu yang merayap di kulit, mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau merasa seperti ada seseorang di dalam ruang kamar, atau diri Anda seperti melayang," kata Dr. Kushida.


Kelumpuhan tidur tidak berlangsung lama

Untungnya, biasanya sleep paralysis berlalu dalam hitungan detik atau menit, ujar Dr. Kushida lagi. Namun, bagi yang mengalaminya, itu terasa seperti selamanya.


Dapat terjadi pada siapa saja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau